Perseverance Ungkap Perjalanan Suara yang Cukup Aneh di Mars Ketimbang di Bumi

JAKARTA - Sejak mendarat di Planet Mars lebih dari setahun yang lalu, robot penjelajah Perseverance milik NASA telah menggunakan mikrofonnya untuk menangkap suara dari Planet Merah. Ini  termasuk angin kencang dan dengungan yang menembus atmosfer.

Sekarang rekaman itu telah membantu para ilmuwan menemukan bahwa perjalanan suara di Mars berbeda dengan di Bumi.

Perseverance, telah menemukan bahwa perjalanan suara jauh lebih lambat di Mars daripada di Bumi dan hal-hal yang tidak terduga yang pada akhirnya memiliki cara yang aneh untuk berkomunikasi di planet ini.

Menurut sebuah penelitian dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Nature pekan lalu, gelombang suara bergerak lebih lambat melalui atmosfer Mars daripada di Bumi.

Para ilmuwan dari Los Alamos National Laboratory, fasilitas Departemen Energi AS di New Mexico, menggunakan mikrofon pada instrumen SuperCam milik Perseverance untuk melakukan pengukuran, dan mengungkapkan bahwa suara bernada tinggi bergerak lebih cepat di Mars daripada nada yang lebih rendah.

Perilaku aneh ini, menurut para ilmuwan dapat dijelaskan oleh fluktuasi termal pada 6 mil (10 kilometer) pertama atmosfer Mars di atas permukaan planet. Pada siang hari, saat sinar matahari menyinari dan menghangatkan batuan Mars, angin konvektif dan turbulensi mengaduk lapisan udara Mars ini, yang juga dikenal sebagai Lapisan Batas Planet.

Hal tersebut mengubah perilaku molekul karbon dioksida. Atmosfer Mars mengandung 96 persen karbon dioksida, tetapi tekanan atmosfer di sana sangat rendah. Sebagai perbandingan, atmosfer Bumi yang jauh lebih padat hanya mengandung 0,041 persen karbon dioksida.

"Karena sifat unik dari molekul karbon dioksida pada tekanan rendah, Mars adalah satu-satunya atmosfer planet terestrial di tata surya yang mengalami perubahan kecepatan suara tepat di tengah bandwidth yang dapat didengar (20 Hertz hingga 20.000 Hertz)," tulis para ilmuwan dalam makalah tersebut yang dikutip dari Space, Senin, 4 April.

Pada frekuensi di atas 240 Hertz, modus getaran yang diaktifkan tabrakan dari molekul karbon dioksida tidak memiliki cukup waktu untuk bersantai, atau kembali ke keadaan semula.

"Ini menghasilkan gelombang suara pada frekuensi yang lebih tinggi yang menempuh jarak lebih dari 32 kaki. per detik (10 m/s) lebih cepat daripada frekuensi rendah," ujar para ilmuwan.

Artinya, saat mendengarkan musik yang jauh di Mars, maka akan terdengar suara bernada tinggi sebelum mendengar yang bernada rendah.

Penemuan ini cukup menarik perhatian, dan para ilmuwan berencana terus menggunakan data mikrofon SuperCam untuk mengamati bagaimana hal-hal seperti variasi harian dan musiman dapat memengaruhi kecepatan suara di Mars.