Mantan Tentara Jerman Jadi Mata-mata Rusia, Banyak Informasi Penting Perwira Tinggi Sudah Didapat Kremlin
JAKARTA - Kantor kejaksaan federal Jerman telah mendakwa seorang mantan tentara cadangan karena dicurigai menjadi mata-mata untuk intelijen Rusia. Sudah banyak informasi penting yang dikirim ke Kremlin.
Surat dakwaan menyebut pria itu sebagai Ralph G. Ini bukanlah nama asli karena diatur dengan undang-undang privasi Jerman, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Sabtu 2 April.
Pria yang disebut Ralph G itu telah melakukan kontak dengan agen Rusia mulai dari Oktober 2014 hingga Maret 2020.
"Terdakwa cukup dicurigai bekerja untuk dinas intelijen asing melawan Republik Federal Jerman dan melawan negara pihak NATO," tulis pernyataan jaksa.
Menurut dakwaan, Ralph G menjabat sebagai perwira cadangan di angkatan bersenjata Jerman. Malah dia juga pernah menjadi wakil kepala komando penghubung distrik.
Terdakwa juga merupakan anggota dari sejumlah komite yang terlibat dalam perekonomian Jerman karena pekerjaan profesional sipilnya.
Surat dakwaan mengatakan dia telah berbagi dokumen dan informasi dengan agen Rusia dalam berbagai kesempatan selama beberapa tahun. Ini dia lakukan sebagai imbalan atas undangan ke acara yang diselenggarakan oleh Kremlin.
Jaksa mengatakan terdakwa berbagi informasi tentang sistem cadangan Bundeswehr (angkatan bersenjata Jerman) dalam kaitannya dengan kerja sama sipil-militer dan "pertahanan sipil."
Ralph G. juga dituduh memberi agen intelijen Rusia data pribadi dan rincian kontak anggota Bundeswehr berpangkat tinggi.
Baca juga:
- Diduga Lakukan Pengintaian Bulgaria Usir Diplomat Rusia
- Pasukan Ukraina Kembali Rebut Wilayah di Sekitar Kyiv, Tangkis Rudal Iskander dan Hancurkan Tank Rusia
- Lancarkan Serangan Balasan, Ukraina Rebut Kembali Dua Desa di Jalur Logistik Chernihiv-Kyiv
- AS Tetap Curigai Kaspersky Sebagai Mata-Mata Intelijen Rusia, Meski Sudah Dibantah