Berteguh Hati Menjalani Amalan, Ketahui 6 Keutamaan Bulan Ramadan

YOGYAKARTA – Bagi umat muslim, bulan Ramadan merupakan momen spesial untuk menjalani banyak sekali amalan ibadah. Sebab bulan penuh rahmat ini memiliki keutamaan. Selain wajib menjalankan puasa, selama bulan Ramadan seseorang belajar bagaimana mengendalikan diri dan beramal kebaikan.

Agar semakin termotivasi untuk menjalani amalan Ibadan dan kebaikan di bulan Ramadan, mengutip dari berbagai sumber, inilah keutamaan bulan suci.

1. Bulan yang penuh ampunan

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa berpuasa Ramadan karena keimanan dan hanya mengharap pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari)

Dari sabda Rasulullah SAW di atas dapat dipahami bahwa bulan Ramadan dosa-dosa akan diampuni karena iman dan pahala. Umat muslim yang berpuasa atas keimanan akan dijauhkan dari api neraka.

2. Doa-doa dikabulkan

Keutamaan bulan Ramadan yang kedua, setiap doa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan. Keutamaan ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam HR. Al-Bazaar dengan para perawi yang tsiqah berikut ini:

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.”

Hadis lain tentang dikabulkannya setiap doa di bulan Ramadan, berikut sabda Rasulullah SAW:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: “Tiga orang yang doanya tidak tertolak; orang yang berpuasa sampai ia berbuka puasa, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Tirmidzi; HR. Hasan)

Ilustrasi keutamaan bulan Ramadan (Pexels/Thirdman)

3. Bulan diturunkannya Al-Qur’an

Bulan penuh berkah, Ramadan juga merupakan waktu diturunkannya kitab suci umat muslim, Al-Qur’an. Firman Allah SWT:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

Artinya: “Beberapa hari yang ditentukan itu, yaitu bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.” (QS. Al-Baqarah: 185)

4. Pintu surga dibuka lebar, pintu neraka ditutup rapat, dan setan dibelenggu

Pada bulan suci Ramadan, setan yang mengganggu dibelenggu dalam neraka dengan pintu tertutup rapat. Apabila umat muslim menjalankan kewajiban berpuasa, akan dibukakan pintu surga. Keutamaan tersebut tersurat dalam sabda Rasulullah SAW:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Artinya: “Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar merupakan malam seribu bulan yang penuh kemuliaan. Salah satu malam pada bulan Ramadan ini, merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam ini merupakan waktu diturunkannya Al-Qur’an.

Allah SWT berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)

Malam kemuliaan ini terjadi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Pada waktu itu, pintu langit dibuka, doa-doa yang dipanjatkan dikabulkan, dan takdir terjadi pada waktu yang ditentukan.

6. Bulan penuh pahala

Berpuasa pada bulan Ramadan mendapatkan pahala berlipat. Sebab bulan penuh rahmat ini disebut sebagai bulan penuh pahala. Dalam hadis berikut sabda Rasulullah SAW:

عنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Siapa yang berpuasa (pada bulan) Ramadan, maka satu bulan sama seperti sepuluh bulan. Dan (siapa yang berpuasa setelah itu) berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawal), hal itu (sama nilainya dengan puasa) sempurna satu tahun.” (HR Ahmad)

Itulah keutamaan bulan penuh rahmat yang didapat dengan menjalani seluruh amalan baik wajib maupun sunah.