Monumen Pengabdian Dokter Simbol Perjuangan Tenaga Kesehatan Hadapi COVID-19
JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Monumen Pengabdian Dokter Indonesia dapat menjadi pengingat kerja keras bangsa Indonesia khususnya tenaga kesehatan dalam melewati pandemi COVID-19.
"Saya harap Monumen Pengabdian Dokter Indonesia menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kita pernah melewati sebuah ujian yang sangat berat namun di tengah tekanan dan kesedihan, kita tidak menyerah," kata Wapres saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam pembukaan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia, di Jakarta, Kamis 17 Maret.
Monumen Pengabdian Dokter Indonesia yang didirikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengabadikan semangat para dokter yang gugur dalam perjuangannya menangani pandemi COVID-19 agar dapat menjadi contoh dokter-dokter lain.
"Kita tidak boleh menyerah, kita terus bahu-membahu untuk menghadapi tantangan dan berusaha pulih sebagai bangsa yang lebih kuat," ungkap Wapres.
Tercatat, ribuan nakes Indonesia, termasuk sekitar 750 dokter, gugur sebagai pahlawan kusuma bangsa sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.
"Saya juga berharap monumen ini akan membangkitkan spirit pengabdian dan perjuangan kita demi masyarakat bangsa, dan negara Indonesia yang kita cintai," ungkap Wapres.
Maruf juga menyampaikan terima kasih secara tulus kepada seluruh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia.
"Ucapan terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada seluruh dokter dan tenaga kesehatan Indonesia, serta kepada keluarga para pahlawan COVID-19. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, membalas pengorbanan mereka dengan kebaikan di dunia dan di akhirat," tambah Wapres.
Baca juga:
- Paling Sedikit 107 Nakes di Yogyakarta Terpapar COVID-19, Untungnya Hanya Bergejala Ringan
- Nakes Tiur Octavia Meninggal karena Infeksi Paru-paru, RSDC Wisma Atlet: Tidak Terkait COVID-19
- Genjot Vaksinasi Hingga 80 Persen Sebelum MotoGP, Pemprov NTB Tambah 5 Nakes Setiap Puskesmas
- Tenaga Kesehatan di Cianjur Meninggal karena COVID-19
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Mohammad Faqih dalam sambutannya menekankan mengatakan monumen tersebut dapat menumbuhkan semangat para dokter untuk mengabdi lebih baik lagi bagi Indonesia.
"Mudah-mudahan acara dan monumen yang sederhana ini menjadi tonggak titik nol atau kembalinya semangat perjuangan dokter Indonesia untuk lebih kuat lagi mengabdi kepada rakyat Indonesia, mengabdi di bidang pelayanan, mengabdi di bidang kesehatan,” kata Daeng.
Hal tersebut, menurut Daeng, selaras dengan jati diri dokter Indonesia yaitu sebagai insan pejuang kemanusiaan yang memegang nilai-nilai humanisme dan altruisme serta sebagai pejuang kemerdekaan sebagaimana IDI dilahirkan pada saat kemerdekaan Indonesia.
"Pandemi ini alhamdulillah membuktikan jiwa itu masih melekat pada dokter Indonesia,” ungkap Daeng.