BNI Incar Kredit Korporasi Hingga Rp316,14 Triliun Tahun Ini
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah rampung menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tahun kinerja 2022. Meski tetap mempertimbangkan kondisi perekonomian yang cukup menantang, baik di level domestik maupun global, bank dengan kode saham BBNI itu tetap bahwa secara keseluruhan kinerja perusahaan bakal semakin membaik di tahun ini.
Misalnya saja dari sisi kinerja kredit, BNI cukup percaya diri dengan memasang target pertumbuhan di kisaran tujuh hingga 10 persen. Itu artinya, dengan catatan penyaluran kredit korporasi BNI di tahun 2021 lalu sebesar Rp287,4 triliun hingga akhir tahun, maka pada tahun ini BNI tengah mengincar angka perolehan hingga Rp316,14 triliun untuk ceruk bisnis yang sama.
"Sedangkan untuk rasio selisih bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) kami targetkan dalam rentang 4,6 - 4,8 persen, serta tingkat biaya kredit mencapai 2 sampai 2,3 persen. Semuanya masuk dalam RBB Tahun 2022 yang kami susun," ujar Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, dalam konferensi pers perusahaan, di Jakarta, Selasa, 15 Maret.
Baca juga:
Menurut Novita, BNI memprediksikan perekonomian global bakal membaik pada tahun ini, di mana berdasarkan konsensus global pertumbuhan ekonomi dunia akan tumbuh empat persen pada 2022 dan lalu 3,5 persen tahun 2023.
Proyeksi positif tersebut sejalan dengan semakin banyaknya masyarakat yang sudah divaksinasi COVID-19 penuh di hampir semua negara. Bahkan di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Singapura, COVID-19 sudah dianggap sebagai flu biasa.
Dengan kondisi tersebut, diperkirakan bahwa roda perekonomian dunia bakal jauh lebih membaik jika dibandingkan dengan tahun 2021.
"Bahkan kita bisa lihat perusahaan-perusahaan global yang sempat vakum selama dua tahun kini akan berjalan kembali. Investasi sudah akan dilakukan, dan pemulihan ekonomi akan terlihat di sektor manufaktur," tutur Novita.
Karenanya, BNI disebut Novita optimistis bahwa sentimen positif di level internasional itu juga akan turut membantu bisnis luar negeri BNI, dengan 76 kantor cabang di luar negeri yang bisa diandalkan dalam optimalisasi ekspor produk Indonesia, seperti pada segmen komersial, korporasi, dan UMKM.