Minyak Goreng Langka, DPR Pertimbangkan Pembentukan Pansus

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengatakan, DPR akan mempertimbangkan pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk menyelesaikan tata niaga minyak goreng. Seperti diketahui, saat ini minyak goreng langka dan harganya mahal.

Adapun pertanyaan tersebut disampaikan Rapat Gabungan Komisi IV, Komisi VI, dan Komisi VII DPR dengan pemerintah, yakni Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dalam rapat gabungan tersebut diagendakan membahas empat permasalahan yakni efektivitas neraca komoditas dalam pengendalian harga pangan pokok; neraca pangan, kenaikan harga dan kesiapan pangan dalam menghadapi bulan puasa; tata kelola kebijakan pupuk (subsidi dan non subsidi); serta pasokan dan harga gas untuk produksi pupuk.

Saat dimulainya rapat gabungan, permasalahan minyak goreng menjadi perhatian sebagian besar peserta rapat tersebut. Namun, rapat gabungan diputuskan ditunda karena Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang belum bisa menghadiri rapat gabungan tersebut.

"Saya akan menyarankan, akan mempertimbangkan untuk dibawa ke Pansus saja (soal minyak goreng), karena isunya ini isu besar. Sehingga ini akan dibahas lintas fraksi nantinya," kata Gobel, dalam rapat gabungan, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Selasa, 15 Maret. 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima dalam rapat gabungan tersebut mengatakan bahwa permasalahan minyak goreng sudah terlalu lama ditunda. Padahal, menurut dia, permasalahan ini harus segera diselesaikan.

"Saya kira warga publik akan melihat keseriusan kita mengenai hal yang terkait dengan persoalan rakyat mengenai harga komoditas ini. Karena mereka memang tidak akan bisa menyelesaikan," ujar Aria.

Lebih lanjut, Aria mengaku khawatir permasalahan harga komunitas tidak akan kunjung selesai tanpa partisipasi Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.

"Sekali lagi saya yakin bahwa persoalan ini tidak akan selesai kalau kita tidak selesaikan secara komprehensif dari hulu sampai hilir," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR Sudin kembali mengungkit ketidakhadiran Lutfi di dalam rapat pertama karena sedang blusukan ke daerah-daerah. Ia pun mempertanyakan hasil dari blusukan yang dilakukan Lutfi.

"Satu bulan lalu kita di tempat yang sama. Tiba-tiba (Mendag Lutfi) ada kunjungan ke Makassar. Selama satu bulan keliling pasar se-Indonesia, sampai hari ini hasilnya apa?," ujar Sudin.

"Saya tanyakan hasilnya apa? Tetap minyaknya langka, tetap susah. Harga tetap tinggi, jadi buat apa? Hari ini datang pun tidak menyelesaikan masalah," sambungnya.