Di Hadapan Anies dan Gubernur se-Indonesia, Jokowi: Pemindahan Ibu Kota Bukan Berarti Kita Tinggalkan DKI Jakarta
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sejumlah arahan kepada para Gubernur se-Indonesia. Salah satu yang disampaikan adalah pemerintah bukan berniat ingin meninggalkan DKI Jakarta yang kini dipimpin oleh Anies Baswedan, meski ibu kota dipindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Saya menjelaskan lagi mengenai hal-hal terkait dengan ibu kota negara. Pemindahan ibu kota ini bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI Jakarta. Tidak sama sekali," kata Jokowi dikutip dari akun Instagram resminya @jokowi, Senin, 14 Maret.
Jokowi menjelaskan, PDB ekonomi di Tanah Air selama ini 58 persen di Pulau Jawa dan magnet ada di DKI Jakarta.
Selain itu, 56 persen populasi masyarakat Indonesia terpusat di Pulau Jawa sehingga membuat ketimpangan ekonomi dan infrastruktur. Sehingga, dengan dibangunnya Ibu Kota Nusantara diharapkan masalah ini bisa dipecahkan.
Lebih lanjut, di hadapan para gubernur, Jokowi juga menegaskan ibu kota baru ini akan menjadi sebuah kota yang berstandar dan berfasilitas standar internasional.
"Dengan dibangunnya Ibu Kota Nusantara, Indonesia akan memiliki kota dengan standar internasional yang memilki fasilitas-fasilitas berstandar internasional pula," tegas eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi menyampaikan arahan ini di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Minggu, 13 Maret kemarin. Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan ke IKN Nusantara.
Sementara hari ini, Senin, 14 Maret, Presiden Jokowi bersama rombongan mengunjungi Kawasan Titik 0 Kilometer IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca juga:
Di lokasi tersebut, Presiden akan melakukan prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa tanah dan air tersebut sebelumnya telah dibawa oleh gubernur dari masing-masing provinsi.
"Prosesinya adalah para gubernur membawa tanah dan air dari masing-masing wilayah di mana diambil dari titik-titik lokasi yang tentunya sesuai dengan kearifan lokal masing-masing dan budaya masing-masing. Nanti di sana para gubernur akan menyerahkan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden akan menuangkan di gentong yang sudah kami siapkan menjadi satu dari 34 provinsi," ujar Kasetpres.
"Di sana nanti di hari Senin pagi itu bersama para gubernur dan tokoh masyarakat setempat ada sebuah prosesi di mana intinya adalah kita berdoa dan tentunya memohon kepada Allah Swt., supaya program yang besar ini bisa berjalan dengan baik dan tentunya semua elemen masyarakat bisa mendukung," imbuhnya.