Kinerja Mitratel Meroket, Laba Bersih Melonjak 129,4 Persen Jadi Rp1,38 Triliun di 2021
JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mencatatkan kinerja cemerlang pada tahun 2021. Laba bersih Mitratel tahun 2021 melonjak 129,4 persen menjadi Rp1,38 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp602 miliar.
Lonjakan laba bersih anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatannya. Sepanjang 2021, pendapatan Mitratel tumbuh 11 persen menjadi Rp6,87 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp6,18 triliun.
Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Mitratel pada 2021 mencapai Rp5,18 triliun, meningkat 23,9 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp4,18 triliun. Margin EBITDA naik menjadi 75,5 persen dari 67,6 persen.
Adapun margin laba bersih Mitratel pada 2021 mencapai 20,1 persen, meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 9,7 persen.
"Mitratel yang baru melantai di bursa kurang lebih 4 bulan lalu atau tepatnya tanggal 22 November 2021, berhasil membukukan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp1,38 triliun atau melonjak 129,4 persen, ini menandakan bahwa Mitratel memiliki profitabilitas yang tinggi dan dapat mengembalikan value dari investasi shareholders," kata Corporate Secretary Mitratel, Hendra Purnama, dalam siaran pers, Kamis 10 Maret.
Mitratel berencana membagikan dividen dengan rasio maksimum sebesar 70 persen dari laba bersih tahun buku 2021. Rasio dividen tersebut akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Menurut Hendra Purnama, laba bersih perseroan pada 2021 ditopang oleh pertumbuhan organic dan inorganic melalui strategi sales yang agresif dengan memanfaatkan keunggulan portofolio Mitratel yang tersebar secara luas di lokasi-lokasi atraktif.
Sepanjang tahun lalu, Mitratel telah menambah sebanyak 796 tower dan 2.376 tenant secara organic. Selain itu, perseroan melakukan strategi pertumbuhan inorganic yang agresif melalui akuisisi tower Telkomsel sebanyak 8.139 tower dan 8.215 tenant, serta konsolidasi aset tower Telkom sebanyak 798 tower dan 1.432 tenant.
Baca juga:
Mitratel merupakan perusahaan tower provider dengan pertumbuhan kinerja terbaik di Indonesia. Terbukti, secara tingkat pertumbuhan tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) pendapatan perseroan mencapai 14 persen selama periode 2017-2021. CAGR EBITDA sebesar 29 persen dan CAGR laba bersih mencapai 36 persen.
Mitratel memastikan likuiditas neraca dan ketersediaan kas untuk mendukung strategi operasional perusahaan. Hal itu ditunjukkan oleh neraca keuangan perseroan pada 2021.
Nilai aset hingga akhir 2021 mencapai Rp57,72 triliun, meningkat 128,3 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp25,28 triliun. Liabilitas naik 40,7 persen menjadi Rp24,08 triliun dari Rp17,12 triliun. Ekuitas melonjak 312,2 persen menjadi Rp33,64 triliun dari Rp8,16 triliun.
Sementara itu, secara operasional, Mitratel terus mencatat pertumbuhan tower dan tenant, yang ditopang oleh kesehatan finansial bisnis perusahaan. Jumlah tower hingga akhir 2021 mencapai 28.206 unit, naik 52,7 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak 18.473 unit. Jumlah tenant tahun 2021 naik 39,3 persen menjadi 42.594 dari tahun 2020 yang sebanyak 30.570.