Mengenal Perbedaan Akuaponik dan Hidroponik, Mana yang Lebih Baik?

JAKARTA – Bertanam tidak hanya menggunakan media tanam berupa tanah. Dua sistem penanaman yang populer beberapa tahun terakhir menggunakan media air. Sistem tersebut dikenal dengan akuaponik dan hidroponik. Meski sama-sama menggunakan media air, keduanya punya perbedaan mendasar.

Untuk menelisik lebih dalam, berikut pemaparan mengenai perbedaan antara sistem penanaman hidroponik dan akuaponik.

1. Mengenal hidroponik dan akuaponik

Hidroponik adalah metode berkebun di mana tanaman ditanam di lingkungan yang bersih. Sedangkan akuaponik adalah sistem yang menggabungkan hidroponik dengan akuatik atau menanam air limbah dari ikan. Tujuannya meminimalkan limbah.

Dilansir The Hydroponics Planet, Selasa, 1 Maret, hidroponik menggunakan air yang kaya nutrisi. Ini tergantung jenis sistemnya. Media tanam yang digunakan bersifat lembam, seperti perlit. Hidroponik dibedakan menjadi beberapa metode, antara lain aeroponik, pasang surut, teknik lapisan nutrisi, dan sistem Wilma. Namun prinsipnya, metode ini tidak menggunakan tanah dan akar kontak langsung dengan larutan.

Ilustrasi perbedaan akuaponik dan hidroponik (Pexels/Pragyan Bezbaruah)

Berkebun dengan akuaponik merupakan perpaduan dengan teknologi. Pasalnya, dalam akuakultur di mana ikan hidup dalam tangki yang juga sebagai media tanam. Dalam sistemnya, air menjadi kotor dan perlu dibuang. Supaya tidak boros air, maka dimanfaatkan bagi tanaman yang tumbuh di tangki tersebut.

Tumbuhan dalam sistem akuaponik, akan makan bakteri kotoran ikan. Simbiosis mutualisme ini bekerja untuk membersihkan air, memakan bakteri sebagai nutrisi, dan menghemat air.

2. Sama-sama mengandalkan air

Kedua jenis sistem bercocok tanam ini sama-sama mengandalkan air. Keduanya dapat menghasilkan panen lebih tinggi dibandingkan ditanam pada tanah. Bahkan sistem ini kecil kemungkinannya rusak karena hama.

3. Sistem pemupukan tanaman

Tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik membutuhkan nutrisi. Umumnya menggunakan pupuk cair kimia. Berbeda dengan akuaponik, yang mana nutrisi berasal dari kotoran ikan sehingga lebih dinilai bersifat organik.

4. Efektivitas biaya

Untuk tanaman akuaponik, sangat hemat biaya karena bahan organik digunakan untuk memasok nutrisi. Pada sistem ini, keseimbangan alam perlu dipastikan bekerja dengan baik supaya simbiosis efektif. Sedangkan pada sistem hidroponik, biaya akan meninggi sebab membutuhkan nutrisi kimia karena kelangkaan mineral dalam media tanam.

5. Kemudahan pengoperasian

Sistem hidroponik, pengoperasiannya lebih mudah karena elemennya lebih sedikit. Untuk sistem akuaponik, jika menambah atau mengurangi elemen perlu memastikan ekosistem seimbang agar tak merusak keseimbangan.

Bedanya lagi, hidroponik bisa pada ruang sempit. Tetapi akuaponik membutuhkan ruang untuk tangki ikan meskipun bisa memakai akuarium yang disesuaikan dengan ruangan.

Mana yang lebih baik, hidroponik atau akuaponik?

Akuaponik dan hidroponik memiliki sistem masing-masing. Namun akuaponik dinilai sedikit lebih unggul karena hasil yang didapat lebih tinggi. Untuk petani rata-rata yang menginginkan sistem sekitar rumah mereka, sebagian besar memilih kerja lebih praktis. Dan keduanya bisa sama-sama menguntungkan, alih-alih membeli sayur di luar lebih disukai menanam sendiri di rumah.