Nyaris Pukul Wasit, Alexander Zverev Didenda Rp574 Juta
JAKARTA – Alexander Zverev harus menerima ganjaran berat akibat ulahnya memukul kursi wasit berulang kali di turnamen ATP 500 Acapulco. Perbuatan itu membuat ia pun harus didenda.
Mengutip Antara, Jumat, selain dikeluarkan dari turnamen, pemain peringkat ketiga dunia tersebut juga dipastikan harus membayar denda sebesar 40 ribu dolar AS atau setara Rp574 juta dan menghadapi peninjauan lebih lanjut.
Zverev didenda 20 ribu dolar AS untuk pelecehan verbal, 20 ribu dolar AS untuk perilaku tidak sportif.
Selain itu, ia juga kan kehilangan lebih dari 31 ribu dolar AS atau sekitar Rp445 juta hadiah uang dan semua poin peringkat yang diperoleh dari aksi tunggal dan ganda di turnamen Abierto Mexicano.
Asosiasi tenis putra (ATP) pada Jumat, 25 Februari, mengatakan bahwa denda pada Zverev merupakan hukuman maksimum untuk setiap pelanggaran. Namun, sanksi lebih banyak bisa menyusul setelah itu tergantung hasil peninjauan lebih lanjut atas insiden yang terjadi.
Itu seperti pernah terjadi pada Nick Kyrgios pada 2019 lalu. Setelah denda awal 113 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,6 miliar, petenis Australia itu juga dikenai larangan 16 pekan dan denda tambahan 25 ribu dolar AS atau sekitar Rp359 juta oleh ATP setelah penyelidikan internal.
Baca juga:
- Digilas Malaysia di Final BATC, Pelatih: Indonesia Kalah Terhormat!
- Rengkuh Trofi di Marseille, Rublev: Semua Laga Saya Bersama Felix Selalu Bernuansa Drama
- Permalukan Tsitsipas di Marseille, Petenis Kualifikasi Safiullin: Kemenangan Terbesar Sepanjang Karier Saya
- Lolos ke Final Qatar Open Usai Kalahkan Khachanov, Bautista Agut: Saya Harus Berjuang Sangat Keras untuk Membalikkan Keadaan
Zverev berulah pada Selasa lalu. Setelah kalah di nomor ganda petenis asal Jerman itu mendekati kursi wasit Alessandro Germani dan nyaris memukul kaki sanf wasit saat dia mengayunkan raket sebelum menuju kursinya di sisi lapangan.
Runner-up US Open 2020 itu mendekati kursi untuk kedua kalinya dan sekali lagi memukul kursi wasit sambil meneriakkan sumpah serapah.
Tepat sebelum pertandingan berakhir, Germani memberikan Zverev kode pelanggaran karena berteriak dan mengumpat sebagai protes atas pukulan yang dianulir. Menyadari telah berbuat salah petenis 24 tahun itu, yang merupakan juara bertahan di nomor tunggal, sudah meminta maaf atas perilakunya.