35 Wisatawan dari Singapura Tiba di Bintan Kepri
BINTAN - Sebanyak 35 wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura dengan skema gelembung perjalanan "travel bubble" tiba di kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Keprli) menggunakan kapal laut Indera Bupala.
Mereka terdiri dari turis umum dan enam orang perwakilan KBRI, termasuk di antaranya Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo.
Kedatangan wisman negeri jiran tersebut disambut dengan pemakaian tanjak atau topi khas Melayu oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad didampingi Wakil Ketua DPRD Kepri Dewi Kumalasari, GM Bintan Resort Cakrawala (BRC) Abdul Wahab, Plt Bupati Bintan Robby Kurniawan serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) setempat.
"Ini wisman perdana ke Bintan setelah dua tahun pandemi COVID-19. Semoga terus berlanjut, dan jumlah yang datang makin bertambah," kata Gubernur Ansar Ahmad dikutip Antara, Jumat, 25 Februari.
Ansar mengatakan, pemerintah Singapura masih membatasi 50 orang per hari atau 350 wisman datang Bintan dalam sepekan. Padahal, Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan kepada sebanyak 500 orang per hari atau 3.500 wisman datang ke Bintan dalam sepekan.
Ansar berharap agar Pemerintah Singapura mengevaluasi pembatasan wisman tersebut dan diperlakukan sama antara jumlah wisman yang datang ke Bintan dan kembali ke Singapura.
"Artinya kalau datang ke Bintan 500 orang, pulang ke Singapura juga 500 orang. Kalau sekarang, pulangnya dibatasi hanya 350 orang," ujar Ansar.
Baca juga:
Sementara itu, GM BRC Abdul Wahab memastikan pengawasan protokol kesehatan wisman di Lagoi sudah diatur sedemikian rupa, sesuai dengan Surat Edaran Satgas COVID-19 Nasional dan Surat Keputusan Gubernur Kepri tentang Penerapan Protokol Kesehatan dan Zona Wilayah Travel Bubble.
Menurut dia, wisman diperbolehkan melakukan semua aktivitas pariwisata selama berada di Lagoi, seperti main golf dan olahraga air.
"Kita harapkan aman-aman saja, apalagi ini baru tahap awal. Kalau berjalan lancar, trip kapal feri wisman Bintan-Singapura akan ditambah," ucap Wahab.
Sementara itu, Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan Kementerian Koordinator Perekonomian Kartika Listriana mengatakan pihaknya bersama pengelola dan pemda akan melakukan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan gelembung perjalanan di Batam-Bintan dengan Singapura.
Ia mengapresiasi kesiapan pihak Pengelola Lagoi dalam menjalankan kebijakan gelembung perjalanan, karena pengelola bahkan sudah menyiapkan fasilitas pemeriksaan PCR, serta ruang isolasi sebagai antisipasi apabila ada pelancong yang dinyatakan terpapar COVID-19.
"Semua siap sesuai dengan ketentuan pemerintah," kata dia.
Menurut dia, penerapan gelembung perjalanan di Bintan ini merupakan awal yang sangat baik, mengingat perencanaannya sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir.
Dia berharap ke depan kebijakan gelembung perjalanan tersebut dapat memicu kembali geliat sektor pariwisata yang sudah lama terpuruk dampak pandemi.
"Kita optimistis, ini pasti bisa mendorong pemulihan ekonomi Kepri, khususnya Bintan," kata Kartika.
Wisman Singapura yang baru di pelabuhan internasional BBT Lagoi langsung mengikuti serangkaian protokol kesehatan kedatangan, mulai dari pengecekan suhu tubuh, aplikasi PeduliLindungi, tes PCR, dan setelahnya langsung menuju ke resort menggunakan bus khusus.