Menko Airlangga Bahas Isu Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan dengan Presiden COP26 Inggris

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disebutkan menerima Presiden COP26 Inggris Alok Sharma dalam kunjungan resmi untuk membahas berbagai isu strategis global. Menurut Airlangga, Indonesia dalam Presidensi G20 tahun ini mendorong upaya penting menuju net zero emission dan transisi energi.

Dikatakan Airlangga, RI juga tengah melakukan review atas hasil outcome Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue dan juga format partisipasi ke depannya.

Sebagai informasi, Inggris selaku penggagas tengah gencar untuk menindaklanjuti kesepakatan FACT Dialogue sebagaimana terangkum dalam dokumen Roadmap for Actions yang diluncurkan di sela-sela COP26 di Glasgow, November 2021 lalu.

“Kami berharap agar rencana penerapan standar keberlanjutan terhadap sejumlah komoditas pertanian, perkebunan dan kehutanan yang tengah dilakukan Inggris, tidak akan menghambat dan menjadi barrier perdagangan bilateral kedua negara. Penting bagi semua negara untuk mengedepankan kerjasama yang saling menguntungkan guna pemulihan ekonomi,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis, 17 Februari.

Airlangga menambahkan, prioritas Presidensi G20 Indonesia secara khusus berkaitan erat dengan kesepakatan COP26 yakni transisi energi guna penurunan emisi karbon.

“Presidensi G20 Indonesia memandang penting perlunya langkah konkret bersama di ketiga area prioritas, yakni kesehatan, ekonomi digital, dan transisi energi dalam rangka menuju pemulihan global yang berkelanjutan,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Alok Sharma menyebut jika pihaknya berkomitmen untuk mengimplementasikan kesepakatan tersebut dengan seluruh stakeholders termasuk Indonesia.

“Presidensi G20 Indonesia sangat strategis dan bisa menciptakan sinergitas di berbagai sektor dan isu dalam rangka penanganan perubahan iklim dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara global. Untuk itu kami siap untuk mendukung Indonesia dalam rangka implementasi kesepakatan Glasgow tersebut seiring dengan Presidensi di G20,” kata dia.

Secara bilateral Indonesia dan Inggris, disepakati komitmen Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), dan harmonisasi standard Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Kedua negara juga setuju menyinergikan sejumlah agenda internasional yang akan dilaksanakan pada tahun ini dan memerlukan kehadiran pada level tertinggi yakni KTT G20 di Bali (15-16 November 2022), KTT ASEAN di Kamboja (12-13 November 2022), dan KTT APEC Meeting (19-20 November 2022).