Presiden Jokowi Tegaskan Peran Penting G20 Bangun Arsitektur Kesehatan Dunia
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan peran penting forum kerja sama multilateral G20 dalam membangun arsitektur kesehatan dunia.
"Peran G20 sangat penting dalam membangun arsitektur kesehatan dunia, termasuk dalam mendorong dukungan pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang," kata Presiden Jokowi dalam Pidato Kampanye ACT-A Tahun 2022 yang dirilis kanal YouTube Sekretariat Presiden sebagaimana dilansir Antara, Rabu, 9 Februari.
ACT-A adalah inisiatif kolaborasi yang diluncurkan WHO pada April 2020 untuk mengakselerasi pengembangan, produksi, dan akses berkeadilan terhadap obat, alat diagnostik, dan vaksin COVID-19.
Menurut Presiden Jokowi, dalam rangka membangun dan memperkuat arsitektur kesehatan dunia masih ada beberapa pembenahan yang harus dilakukan, terutama dalam hal penguatan negara-negara berkembang yang dinilainya harus mendapat perhatian khusus.
"Pada saat yang sama negara berkembang harus diberdayakan sebagai solusi. Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin, dan peralatan kesehatan," kata Presiden Jokowi.
"Untuk itu kerja sama, riset, investasi, dan transfer teknologi mutlak dilakukan. Solidaritas dan kerja sama adalah kunci kita untuk keluar dari pandemi dan membangun arsitektur dunia yang lebih 'resiliens'," ujarnya.
Baca juga:
- Terungkap Fatimah Kader PSI Sopir Camry yang juga Tewaskan AKP Novandi Arya, Jadi Tersangka Tapi Kasus Langsung Disetop
- Komunikasi Intens dengan Kapolda Jateng, Ganjar Pranowo Jamin Warga Desa Wadas yang Diamankan akan Dilepas
- Perempuan Berinisial F adalah Kader PSI, Korban Kecelakaan Maut Bersama AKP Novandi Arya Kharisma di Senen Jakpus
Karena itu, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia dalam perannya memegang Keketuaan G20 menjadikan penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas.
"Dunia harus lebih siap dan lebih tanggap terhadap krisis kesehatan. Setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk mempersiapkan diri dari ancaman pandemi berikutnya," ujar Presiden.
Dalam pidatonya, Presiden mengapresiasi ACT-A yang disebutnya sebagai aspek penting arsitektur kesehatan dunia, sekaligus bukti nyata manfaat multilateralisme.