Prabowo Subianto: Pandemi jadi Alarm untuk Fokus Perhatikan Masalah Medis
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan pandemi COVID-19 menjadi alarm bagi seluruh pihak untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan, termasuk di antaranya yang terkait bidang medis/kedokteran.
Kementerian Pertahanan, menurut Prabowo, konsisten memberi dukungan kepada tiga matra TNI untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuannya bidang medis, antara lain dengan menambah rumah sakit di komando-komando utama dan meningkatkan fasilitas rumah sakit TNI demi memberi pelayanan terbaik bagi prajurit TNI dan masyarakat umum.
“Dalam peperangan yang akan datang, ancaman yang besar bagi negara akan semakin berbentuk lain, di antaranya adalah ancaman biologi. Karena itu, datangnya pandemi adalah alarm bagi kita agar lebih memperhatikan masalah medis,” kata Prabowo sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Kementerian Pertahanan yang diterima di Jakarta, Jumat 4 Ferbuari.
Menhan menerangkan bidang kesehatan merupakan faktor krusial dalam keberhasilan sebuah angkatan perang.
“Jawatan kesehatan, dinas kesehatan merupakan dukungan yang sangat vital bagi keberhasilan sebuah angkatan perang. Adanya dinas kesehatan, adanya pelayanan kesehatan yang andal adalah moril bagi prajurit di semua garis, baik darat, laut, dan udara,” terang Prabowo.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi kerja para tenaga kesehatan yang telah berjuang di garis terdepan menghadapi pandemi COVID-19.
Baca juga:
Ia meminta tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit TNI senantiasa menjaga dan merawat fasilitas yang ada.
“Tentu saya ingatkan, (fasilitas) ini adalah hasil rakyat, uang rakyat. Harus kita jaga dengan baik. Jaga aset-aset yang hebat ini,” ujarnya.
Prabowo Subianto pada Kamis (3/2) meresmikan fasilitas kesehatan baru berupa Pusat Pencitraan Resonansi Magnetik/Magnetic Resonance Imaging (MRI) Center di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Dalam peresmian itu, Prabowo meninjau kondisi dan kesiapan Pusat MRI RSPAD yang nantinya berguna untuk menghasilkan gambar struktur tubuh secara rinci sehingga dapat membantu dokter mendiagnosis penyakit pasien.
Kepala RSPAD Letjen TNI dr. A. Budi Sulistya menjelaskan kepada Prabowo bahwa saat ini RSPAD menjadi RS yang memiliki Pusat MRI terbanyak di Asia Tenggara, yang totalnya mencapai lima unit MRI.
Menurut dia, hal itu menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya TNI Angkatan Darat.
Dalam peresmian itu, Menhan didampingi Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI dr. Budiman yang mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.