Saksi Kebakaran Hebat di Pasar Relokasi Johar Semarang Sebut Api Berasal dari Blok F-4, Polda Jateng: Tunggu Hasil Penyelidikan

SEMARANG - Polda Jateng masih menyelidiki penyebab utama kebakaran di Pasar Relokasi Johar, Jalan Pelabuhan Ratu, Gayamsari, Kota Semarang. Pasar yang diisi ratusan pedagang itu tiba-tiba terbakar pada Rabu 2 Januari, pukul 18.15 WIB.

Kebakaran tersebut akhirnya dapat dipadamkan sekitar pukul 23.00 WIB dengan menggunakan tiga mobil water canon milik Polrestabes dan Polda Jateng, serta belasan pemadam kebakaran (damkar) milik Pemda Kota dan Kabupaten Semarang.

Petugas melakukan pemeriksaan di Pasar Relokasi Johar Semarang setelah api padam/ Foto: Dok. Polda Jateng

Sementara puluhan anggota kepolisian mengamankan lokasi dan membantu mengurai arus lalu lintas di sekitar pasar.

Terkait kejadian tersebut, Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyatakan, pihaknya turut prihatin kejadian tersebut. Adapun penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan.

Menurut Kabidhumas, terdapat 512 kios yang ludes terbakar dalam kejadian itu. Kios-kios itu berlokasi di Blok E-1 sampai E-8 serta Blok F-1 sampai F-8.

"Pagi ini tim Bidlabfor terjun ke lokasi untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Untuk saksi-saksi kejadian sudah diperiksa," ungkap Iqbal melalui rilis yang diterima melalui pesan singkat, Kamis 3 Januari.

Petugas melakukan pemeriksaan di Pasar Relokasi Johar Semarang setelah api padam/ Foto: Dok. Polda Jateng

Iqbal juga menjelaskan, saksi peristiwa tersebut menerangkan bahwa pertama kali melihat ada kobaran api berasal dari Blok F-4 Relokasi Pasar Johar. Kemudian api tersebut menjalar ke Blok F dan Blok E.

"Api cepat menyebar karena lokasi antar kios yang berdempetan. Bahan yang digunakan sebagian besar kayu. Ditambah lagi saat kejadian angin berhembus kencang," terangnya.

Petugas melakukan pemeriksaan di Pasar Relokasi Johar Semarang setelah api padam/ Foto: Dok. Polda Jateng

Berdasar keterangan saksi, lanjut Iqbal, api diduga berasal dari kios jeruk di Blok F-4. Namun dirinya enggan berspekulasi dan tetap menunggu hasil lengkap penyelidikan.

"Untuk korban jiwa nihil dan kerugian material secara pasti masih didatakan," tutup Kabidhumas.