Presiden Jokowi Resmikan Yogyakarta International Airport
JAKARTA - BUMN konstruksi dan investasi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Yogyakarta International Airport (YIA). PTPP telah 100 persen menyelesaikan pembangunan bandara tersebut.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian Yogyakarta International Airport pada hari Jumat 28 Agustus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Novel Arsyad selaku Direktur Utama PTPP bersama dengan Anton Satyo Hendriatmo selaku Direktur Operasi 1 PTPP turut hadir dan mendampingi Presiden Jokowi dalam seremonial tersebut.
Selain itu, dalam acara peresmian tersebut juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Utama Angkasa Pura 1 (Persero) Faik Fahmi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Kulonprogo Sutedjo.
YIA yang terletak di Kulonprogo merupakan salah satu karya terbaik PTPP. Penyelesaian airside bandara tersebut dikerjakan dengan sangat cepat hanya dalam waktu delapan bulan. Sedangkan untuk mencapai pengoperasian minimum bandara, PTPP dapat menyelesaikannya dalam kurun waktu 12 bulan.
Pembuatan desain arsitektur YIA didesain dengan konsep kearifan lokal dan terdapat pekerjaan art work (pekerjaan seni) yang melibatkan 46 seniman lokal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam sambutannya di acara peresmian, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya untuk PTPP yang telah sukses membangun YIA.
"Dan saya juga berterima kasih kepada PTPP dan Angkasa Pura I yang saya lihat secara detail pengerjaannya, menurut saya ini yang terbaik di Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga:
Sementara Novel Arsyad mengatakan, keberhasilan ini menjadi kekuatan bagi PTPP untuk melaksanakan pembangunan bandara baru. Proses pembangunan melibatkan para ahli di bidang konstruksi, termasuk pakar gempa dari Jepang turut dilibatkan untuk memberikan masukan dalam pembangunan bandara ini.
"Dari sisi konstruksi, perencanaan desain struktur dimana mampu menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo dan menerapkan parameter gempa yang baru sebagai antisipasi tsunami dan likuifaksi," ujar Novel Arsyad