Alhamdulillah, Kegiatan Ekonomi Warga Pesisir Pandeglang Pascagempa Kembali Normal
JAKARTA - Kegiatan ekonomi masyarakat pesisir pantai Pandeglang, Provinsi Banten usai gempa berkekuatan 6,6 yang terjadi Jumat, 14 Januari, pukul 16.05 WIB relatif normal. Masyarakat yang berjualan di Pasar Sumur Kabupaten Pandeglang sudah terbiasa getaran gempa yang dirasakan hingga berkekuatan 6,6 itu.
"Kami seperti biasa saja membuka toko kelontongan dan tidak terpengaruh adanya gempa tektonik itu, " kata Inah, seorang warga Sumur Kabupaten Pandeglang, Sabtu, 15 Januari.
Lokasi Perairan Sumur, termasuk Perairan Taman Nasional Ujung Kulon ( TNUK) merupakan daerah rawan gempa tektonik sehingga masyarakat sudah tidak panik dan kaget lagi adanya bencana gempa tersebut.
"Kami dan pedagang lainnya tetap buka dan tidak terdampak bencana alam itu, " katanya dikutip dari ANTARA.
Begitu juga warga lainnya, Sudrajat, seorang pemangkas rambut mengaku sejak pagi hingga siang ini tetap melakukan kegiatan ekonomi, karena gempa yang terjadi Jumat kemarin tidak berdampak kerutimtimtimsakan tempat tinggalnya.
Baca juga:
- Pemprov Banten Belum Dirikan Tenda Darurat Korban Gempa, Pengungsi Pilih Tinggal di Rumah Saudara
- Terdapat 33 Kali Gempa Susulan BMKG Sebut Gempa Banten sebagai Intraslab Earthquake
- Gempa Mengakibatkan 1.231 Rumah Rusak di Banten
- Review Film Pintu Surga Terakhir, Kisah Cinta Pertama Anak Perempuan pada Ayahnya: Sederhana tapi Mengena
Bahkan, dia tidak merasakan getaran gempa yang saat itu tengah berada di masjid. "Kami tetap membuka kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Sekretaris Camat Sumur, Pandeglang, Amsor mengatakan di wilayahnya hingga kini kegiatan ekonomi normal dan mereka pedagang membuka usahanya di pasar kecamatan.
Bencana gempa tektonik yang berpusat berada di 52 kilometer barat daya Sumur, Banten, tepatnya pada koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan kedalaman 40 kilometer hingga getaran dirasakan di berbagai daerah seperti Tangerang Selatan, Kota Bandung, Jakarta, Bogor hingga Lampung, namun tidak ada laporan korban jiwa maupun pos pengungsian.
Para korban gempa di Sumur, Pandeglang itu tercatat sebanyak 459 unit rumah tersebar di tujuh desa dan terparah Desa Ujung Jaya dan Taman Jaya yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon ( TNUK).
Dari 459 unit rumah itu kategori rusak berat 53 unit, rusak sedang 134 unit dan rusak ringan 272 unit. "Kami hanya mencatat dua warga yang mengalami luka-luka akibat terbentur tembok yang runtuh akibat gempa bumi itu, " kata Amsor.
Berdasarkan pemantauan di pesisir pantai Pandeglang, menunjukkan para pelaku ekonomi sepanjang Labuan, Panimbang, Cimanggu dan Sumur relatif normal, seperti biasa dan tidak terpengaruhi adanya gempa bumi itu. Bahkan kondisi pasar kecamatan ramai pengunjung untuk membeli kebutuhan bahan pokok dan lainnya.