Bupati Penajam Paser Utara Pernah Dicemooh karena Pasang Foto Senyum di Poster 'Pray For Semeru'
JAKARTA - Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud bersama 10 orang lainnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan tim KPK. Jauh sebelum itu, Abdul Gafur Mas'ud pernah viral di Facebook dicemooh warganet terkait poster duka.
Saat Gunung Semeru meletus awal Desember lalu, para pejabat publik ramai-ramai berdoa untuk mendukung warga sekitaran Semeru. Abdul Gafur Mas'ud juga melakukan hal yang sama.
Sayangnya, Abdul Gafur Mas'ud malah jadi bulan-bulanan para pengikutnya. Dia memasang fotonya yang lagi tersenyum dengan latar belakang Gunung Semeru yang belum 'mengamuk'.
"Turut berduka atas bencana erupsi yang menimpa saudara kita di sekitaran Gunung Semeru," tulis Abdul Gafur di dalam foto itu pada 4 Desember lalu.
Sepertinya ini memang foto template dari tim Abdul Gafur. Karena dipantau di beberapa postingan, foto yang sama sering dipakai oleh Abdul Gafur.
"Maaf Pak. Ucapan duka sebaiknya tdk usah pasang foto apalagi foto senyum. Sangat tidak elok memasang foto sambil senyum di atas duka saudara kita" tulis warganet.
"ucapan bencana tp senyum stengah ketawa,gk pantas sm skli. ini bkn ucapan selamat pak" tulis warganet lainnya.
Masalah penggunaan foto ini memang menjadi masalah klasik. Abdul Gafur tidak sendirian sebenarnya. Ada banyak pejabat publik yang kerap memasang fotonya besar-besar di poster bernada duka cita.
Operasi Tangkap Tangan KPK Abdul Gafur Mas'ud
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 12 Januari kemarin di Jakarta. Dia ditangkap bersama sejumlah pihak lainnya.
Selain di Jakarta, tim penindakan juga melakukan gelar yang sama di Kalimantan Timur. Kegiatan pemeriksaan ini dilakukan di dua tempat. Ada yang diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan dan ada yang diperiksa di Kalimantan Timur.
Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan dalam penangkapan itu, tim komisi antirasuah juga turut menangkap aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan pihak swasta.
"KPK menangkap tujuh orang di Jakarta di antaranya Bupati PPU Kalimantan Timur dan beberapa pihak ASN Pemkab PPU dan swasta lainnya," ungkap Ali kepada wartawan, Kamis, 13 Januari.