Temukan 15 Kasus COVID, 1 RT di Kulon Progo DIY Masuk ke Zona Oranye COVID-19

KULON PROGO - Satu rujuk tetangga (RT) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk ke zona oranye setelah ditemukan 15 kasus COVID dalam beberapa hari hari terakhir.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan, satu zona oranye itu ada di Kecamatan Kalibawang. "Zona oranye muncul tiga hari lalu karena di Kalibawang ada banyak penambahan COVID-19. Selain zona oranye, di Kalibawang ada zona kuning satu RT," kata Baning di Kulon Progo, Antara, Selasa, 11 Januari.  

Di Kulon Progo juga ada peningkatan jumlah Zona Kuning penyebaran COVID-19, yakni sebanyak tujuh RT yang tersebar di Wates dua RT, Panjatan satu RT, Pengasih satu RT, Nanggulan satu RT, Kalibawang satu RT dan Samigaluh satu RT.

"Meski zona kuning ada tujuh RT, tapi masih tergolong rendah, yakni 0,16 persen dari total 4.478 RT," katanya.

Dari catatan Dinas Kesehatan Kulon Progo memang terjadi peningkatan cukup signifikan pada hari Minggu, 9 Januari lalu. Di mana pada hari tersebut terjadi penambahan sebanyak delapan kasus dari hasil tes PCR.

Kasus penularan COVID-19 itu diketahui juga menyebar pada beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Kalibawang terdapat tiga kasus, Samigaluh dua kasus, Panjatan satu kasus, Wates satu kasus dan Pengasih satu kasus. Dari delapan kasus itu dua pasien diantaranya dalam perawatan di rumah sakit.

Adanya penambahan kasus itu terbilang berbeda jauh bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, di mana hanya terdapat satu atau nihil kasus.

Baning menyebut terjadinya penambahan kasus COVID-19 itu ditularkan dari pendatang yang berasal dari luar Kulon Progo.

“Hasil tracing sebelumnya ada tamu luar kota,” kata Baning.

Temuan kasus penularan itu juga berpengaruh terhadap situasi COVID-19 di Kulon Progo. Saat ini total kasus COVID-19 di wilayahnya berubah menjadi 22.274 kasus. Dari jumlah itu, 21.821 kasus diantaranya dinyatakan sembuh atau telah selesai menjalani isolasi, kemudian 15 kasus masih menjalani isolasi dan 438 kasus meninggal.

"Dengan terjadinya lonjakan kasus itu, kami mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) meskipun telah divaksinasi. Vaksin merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak penyakit dari COVID-19," katanya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan saat ini pihaknya tengah berfokus terhadap penyelesaian vaksinasi anak. Kemudian setelah tahapan tersebut selesai, pihaknya akan melanjutkan surveilans atau swab acak tahap kedua bagi siswa serta tenaga pengajar di Kulon Progo.

"Setelah vaksinasi anak selesai kami juga akan segera melanjutkan vaksinasi untuk lansia dan sebagainya," katanya.