Wabah COVID-19 di China Meluas: Ada Varian Omicron, 20 Juta Penduduk Lockdown di Rumah
JAKARTA - Jumlah kota di China yang menerapkan <i>lockdown</i> bertambah lantaran wabah baru COVID-19 meluas, dengan Anyang menerapkan aturan ini, meningkatkan jumlah yang terkurung di rumah menjadi sekitar 20 juta orang.
Tidak jelas berapa lama penguncian di Anyang, rumah bagi 5,5 juta orang, akan berlangsung. Pengujian massal sedang dilakukan, prosedur standar setiap kali wabah muncul di seluruh negeri.
13 juta orang lainnya dikurung di kota Xi'an dan 1,1 juta di Yuzhou, dengan pembatasan yang diberlakukan di kota pelabuhan Tianjin, hanya sekitar satu jam dari Beijing, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 mulai 4 Februari.
Seorang pejabat olahraga yang bertanggung jawab untuk pengendalian penyakit, Huang Chun mengatakan, penyelenggara mengandalkan kerja sama para atlet dan ofisial untuk mencegah wabah yang dapat mempengaruhi partisipasi.
"Jika transmisi klaster massal terjadi, itu akan berdampak pada permainan dan jadwal pasti," jelas Huang seperti melansir Associated Press 11 Januari.
"Skenario terburuk, jika itu terjadi, tidak tergantung pada kehendak manusia, jadi kami membiarkan opsi kami terbuka," tandasnya.
Penguncian Anyang mengikuti konfirmasi dua kasus varia Omicron pada Hari Senin, yang diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan pada Hari Sabtu di Tianjin. Tampaknya, ini pertama kalinya varian Omicron menyebar di daratan China melampaui orang-orang yang datang dari luar negeri dan kontak langsung mereka.
Warga tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka, kendaraan yang tidak penting dilarang dari jalan-jalan dan toko-toko telah diperintahkan tutup kecuali yang menjual kebutuhan, menurut pemberitahuan kota yang dibagikan oleh media pemerintah Senin malam.
Sementara, Xi'an dan Yuzhou sama-sama berjuang melawan varian delta dan tidak ada yang melaporkan kasus varian Omicron. Sekitar 2.000 orang telah terinfeksi di Xi'an, ibu kota kuno yang merupakan rumah bagi reruntuhan Terracotta Warrior dan perusahaan besar dalam chip komputer dan kedirgantaraan, dalam wabah terbesar di China dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga:
- Belum Dua Tahun, Food Truck yang Jajakan Nasi Goreng hingga Nasi Campur Ini Masuk Tiga Besar Terbaik di Australia
- Belasan Wisatawan Tewas Membeku dalam Kemacetan di Tengah Cuaca Ekstrem, PM Pakistan Perintahkan Penyelidikan
- Ada Varian Omicron, Starbucks Wajibkan Karyawannya Untuk Divaksinasi COVID-19 atau Mengikuti Tes Mingguan
- Presiden Filipina Duterte Perintahkan Aparat Tangkap Warga yang Enggan Divaksin COVID-19 dan Nekat Keluar Rumah
Terpisah, Hong Kong juga mengumumkan penutupan taman kanak-kanak dan sekolah dasar setelah infeksi dilaporkan pada siswa. Sementara, sekolah akan tutup pada Hari Jumat dan tetap tutup sampai setidaknya liburan Tahun Baru Imlek pada minggu pertama bulan Februari.
Selain itu, Hong Kong telah memperketat pembatasan terkait pandemi dalam beberapa hari terakhir setelah menemukan varian omicron telah menyebar di luar orang yang datang dari luar negeri.