Dokter: Gejala Omicron Ringan karena Efektivitas Vaksinasi pada Tubuh
JAKARTA - Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RSUP Persahabatan, dr. Prasenohadi mengatakan gejala pasien terinfeksi varian Omicron dapat menjadi ringan karena adanya efektivitas vaksinasi yang terbukti melindungi tubuh.
"Pada kasus Omicron, memang kebanyakan kasus yang ringan, mungkin karena faktor pengaruh dari efektivitas vaksinasi ," kata Prasenohadi dikutip Antara, Kamis, 30 Desember.
Prasenohadi menuturkan gejala pada varian Omicron sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gejala yang ditimbulkan dari varian virus lainnya. Gejala itu umumnya seperti demam, batuk, sesak nafas. Pada gejala yang tidak khas, paling tidak seperti sakit kepala dan nyeri otot pada tubuh.
Bila pun ada pasien yang kembali terkena COVID-19 akibat dari Omicron meski sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap, hal tersebut dapat terjadi karena berkurangnya antibodi yang disebabkan oleh penurunan efikasi pada vaksin yang sudah diberikan.
Sedangkan berbicara mengenai ringannya gejala pada rata-rata pasien Omicron di Indonesia, dia mengatakan kemungkinan diakibatkan dari cakupan vaksinasi yang sudah meluas. Sehingga belum ditemukan adanya kasus kematian akibat varian baru tersebut. Berbeda dibandingkan pada saat varian Delta datang.
"Pada kasus dengan Delta, di mana vaksinasi belum banyak dilakukan dan sepertinya virus datang lebih hebat. Maka kita lihat banyak kasus dengan kematian akibat infeksi varian dari Delta lebih banyak," tegas dia.
Kembali menegaskan, dia mengatakan vaksin sangat membantu mencegah gejala akibat COVID-19 pada seseorang menjadi berat dan terbukti dapat mencegah atau paling tidak menimbulkan efek yang lebih ringan.
Baca juga:
- Pelatih Biliar PON Papua yang Dijewer Gubsu Edy Kirim Somasi, Bila Tak Respons 1x24 Jam Lapor Polisi
- ICW Serahkan Rapor Merah ke KPK: Kami Beri Nilai E atau Tidak Lulus
- Rajin Blusukan, Kontrol Ketat Vaksinasi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution Dinobatkan Jadi Wali Kota Terpopuler
- Aipda Rudi Panjaitan yang Tolak Laporan Wanita Korban Perampokan Dimutasi ke Papua Barat
Contohnya pada negara maju seperti di Amerika Serikat masih bisa terkena gelombang Omicron. Hal itu disebabkan karena banyaknya pasien di instalasi gawat darurat belum divaksinasi dan berakhir dengan gejala berat.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk segera divaksinasi. Selain itu, bila masyarakat merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya, diharap untuk segera pergi melakukan konsultasi ke fasilitas terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan pemantauan lebih lanjut.
Sedangkan pada pemerintah dia meminta supaya pemberian vaksin booster dapat dilaksanakan guna membentuk kembali antibodi yang sudah menurun sebelumnya.
"Jadi bisa juga (Omicron mengenai) pada orang yang sudah mendapatkan booster. Makanya booster menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi kasus dengan Omicron. Jadi sepertinya dua kali vaksinasi tidak cukup dalam menghadapi virus itu," kata dia.