Changi Ikut Garap Bandara Komodo Baru
JAKARTA - Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) proyek Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah mengumumkan secara resmi pemenang lelang proyek tersebut.
Pengumuman tersebut dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta. Dalam proses lelang proyek KPBU Bandara Komodo ini telah terpilih pemenang lelang yaitu konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International PTE LTD, dan Changi Airports Mena PTE LTD.
Proyek dengan skema KPBU tersebut mendapatkan minat dari beberapa calon investor asing dari empat negara yaitu Changi Airport International (Singapura), Muhibbah Enginering (Malaysia), GVK Power & Infrastructure, Ltd (India) dan Aeroport de Paris (Prancis).
Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo sendiri ditujukan untuk mensukseskan dan menunjang Kawasan Labuan Bajo sebagai salah satu kawasan destinasi pariwisata super prioritas.
Pengembangan Bandara Komodo antara lain meliputi penambahan panjang runway dari 2.250 m x 45 m menjadi 2.700 m x 45 m, pengembangan terminal kargo, pengembangan dan ekspansi terminal penumpang domestik dan internasional, pengembangan area komersial, parkir dan fasilitas pendukung lainnya, serta pengoperasian dan perawatan baik airside maupun groundside.
Dengan penambahan itu, direncanakan Bandara Komodo akan dapat melayani kurang lebih empat juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton pada 2044.
Adapun bentuk kerja sama proyek KPBU Bandara Komodo ini adalah DBOFMT (Design-Bulid-Finance-Operate-Maintain-Transfer) dengan total investasi untuk mencapai Rp1,2 triliun dan masa konsesi 25 tahun. Partisipasi investor swasta ke depan khususnya di sektor infrastruktur transportasi akan terus didorong untuk meringankan beban APBN.
Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Tbk M Wahid Sutopo mengharapkan proyek Bandar Udara (Bandara) Komodo di Labuan Bajo bisa menjadi proyek percontohan yang menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) bagi proyek-proyek pembangunan bandara berikutnya.
"Proyek Bandara (Komodo) Labuan Bajo ini merupakan proyek bandara pertama yang menggunakan skema KPBU dan pertama kalinya bekerja sama dengan investor asing, sehingga diharapkan proyek ini menjadi percontohan untuk proyek bandara lainnya," ujar Wahid Sutopo Kamis 26 Desember.
Penjaminan oleh PII diberikan sebagai salah satu fasilitas dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meningkatkan kelayakan dan kenyamanan investasi bagi investor dan perbankan yang membiayai proyek tersebut.
Proyek Bandara Komodo merupakan proyek transportasi kedua yang telah didukung PII dengan penyediaan penjaminan pemerintah. Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) didukung oleh PII secara aktif terus mengembangkan proyek-proyek transportasi melalui skema KPBU.
Sampai dengan November 2019 PII mendukung Kemenhub untuk penyiapan sejumlah proyek melalui penugasan Project Development Facility (PDF) Kementerian Keuangan seperti proyek Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi dan proyek Kereta Api Makassar-Parepare.