Gus Yahya Ditetapkan sebagai Ketua PBNU Terpilih, Regenerasi Terjadi
JAKARTA - Setelah melalui voting akhirnya Muktamar NU ke-34 di Bandar Lampung menetapkan Gus Yahya sebagai Ketua PBNU terpilih untuk masa bakti 2021-2026. Banyak pihak menilai sudah terjadi regenerasi di tubuh NU. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Akhmad memberikan penilaian serupa.
Kompetisi antara Kiai Said Aqil Siroj (sebagai incumbent) dan Gus Yahya Cholil Staquf di ajang muktamar kali ini memang menarik. Bisa dikatakan pertarungan antara senior dan junior. Dan setelah melalui voting ternyata masih banyak yang mengiginkan sosok Kiai Said untuk kembali memimpin. Namun Kiai Said harus mengakui keunggulan Gus Yahya. Dari muktamirin yang hadir dan memiliki hak suara, Gus Yahya meraih 337 suara, sementara Kiai Said Aqil memperoleh suara 210 dari total 548 suara yang masuk. Baik dari pengurus cabang, wilayah maupun luar negeri, sementara yang dinyatakan tidak sah satu suara.
Menurut Rumadi Akhmad, terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2021-2026, membuktikan tingginya aspirasi regenerasi kepemimpinan di organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu. "Gus Yahya adalah simbol kekuatan kader muda NU," kata Rumadi di Bandar Lampung, Lampung, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jum’at seperti dilansir Antara.
Menurut Rumadi, Gus Yahya bukan sosok yang asing bagi Presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin. "Beliau pernah menjadi Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden/Wantimpres). Tentunya pemerintah sangat senang dengan terpilihnya Gus Yahya ini," ujarnya.
Rumadi berharap Gus Yahya dapat membawa NU menjaga khitahnya sebagai organisasi sosial keagamaan yang menjaga nilai-nilai Islam dan nilai-nilai Indonesia.
Ia juga berharap NU terus bekerja sama dengan pemerintah. Kerja sama itu dapat diwujudkan dengan menjaga eksistensi NKRI, menyejahterakan rakyat, dan menjadi pilar untuk memperkuat agenda nasional pemerintah terkait moderasi beragama. "NU organisasi yang suportif terhadap pemerintah sejauh kebijakan pemerintah sejalan dengan prinsip-prinsip NU," katanya.
Sebelum mengerucut pada dua nama Kiai Said dan Gus Yahya, muncul sosok mantan Waketum PBNU As'ad Said Ali, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar, dan KH Ramadhan Buayo. Namun ketiganya gagal memenuhi syarat minimal 99 suara di penjaringan bakal calon Ketum PBNU.
Gus Yahya, lahir di Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966. Ia merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Sebelum ditetapkan sebagai Ketua PBNU terpilih, ia pernah menjabat anggota Wantimpres. Gus Yahya juga pernah menjadi juru bicara Abdurrahman Wahid alias Gus Dur saat menjadi Presiden keempat RI.
Baca juga:
- Ketum PBNU yang Baru Terpilih! Selamat Bertugas Gus Yahya, Terima Kasih KH Said
- Detik-detik Gus Yahya Menunduk dan Cium Tangan KH Said Aqil, Gun Romli: Tradisi Politik NU yang Keren!
- Ketum PBNU yang Baru Terpilih! Selamat Bertugas Gus Yahya, Terima Kasih KH Said
- KH Said Aqil di Depan Peserta Muktamar: NU Dukung Pembubaran Ormas Pengusung Khilafah, 212 Adalah Gerakan Politik
Rumadi Akhmad memuji perhelatan muktamar NU kali ini. Menurutnya regenerasi telah terjadi. Apa yang terjadi di PBNU dengan disahkannya Gus Yahya sebagai Ketua PBNU terpilih, bisa menjadi contoh bagi organisasi sosial dan politik lain untuk tak alpa dengan regenerasi.