Kematian Lain Aktivis Irak Ditembak Kelompok Tak Dikenal

JAKARTA - Kelompok bersenjata tak dikenal kembali menyerang aktivis antipemerintah di Kota Basra, Irak Selatan. Dalam serangan tersebut, seorang aktivis wanita, Reham Yacoub tewas. Tiga lainnya terluka.

Serangan terjadi pada Rabu, 19 Agustus. Melansir Reuters, Kamis, 20 Agustus, Reham ditembak mati dengan senapan ditembakkan orang-orang bersenjata bersepeda motor. Reham sendiri dikenal sebagai aktivis gerakan antipemerintah sejak 2018.

Insiden penembakan Reham jadi yang ketiga dalam beberapa pekan ke belakang. Kelompok bersenjata tak dikenal selalu menjadikan aktivis antipemerintah sebagai sasaran. Sebelumnya, aktivis Tahseen Osama juga tewas ditembak.

Atas kematian Tahseen, aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi di jalan-jalan Kota Basra selama tiga hari berturut-turut. Para pengunjuk rasa melempari rumah gubernur dengan batu hingga bom molotov. Mereka juga memblokir jalan utama. Bentrokan terjadi berkali-kali terpicu upaya pembubaran yang dilakukan polisi.

Atas kekerasan dan kematian para aktivis. Perdana menteri (PM) Irak Mustafa al-Kadhimi memecat Kepala Polisi Basra. Ia juga memerintahkan penyelidikan atas kekerasan terhadap pengunjuk rasa.

Kadhimi menjabat sebagai PM sejak April 2020. Sejak bertengger di pucuk kuasa, Kadhimi telah melalui periode sepuluh minggu yang kacau karena unjuk rasa yang terus-terusan terjadi di Irak.

Berbagai isu melatarbelakangi unjuk rasa. Mulai dari kekerasan aktivis, perang, korupsi, hingga tantangan ekonomi.