Masih di Posisi Bontot, Mendagri Tito Minta Malut Tingkatkan Vaksinasi COVID-19
TERNATE - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian melakukan rapat koordinasi strategi terkait percepatan vaksinasi COVID-19 bersama seluruh kepala daerah baik bupati maupun walikota se-Malut.
"Saya harapkan agar capaian vaksin di Malut bisa terus digenjot dalam tujuh hari ini, karena sesuai laporan, capaian vaksinasi di Malut berada pada posisi ke-30 dari 34 Provinsi di Indonesia dengan capaian 53,88 persen, sehingga Presiden Joko Widodo memerintahkan agar seluruh Provinsi di Indonesia termasuk Malut untuk genjot capaian vaksinasinya," kata Mendagri saat rakor bersama seluruh kepala daerah di Ternate, Kamis, 23 Desember.
Oleh karena itu, Mendagri menginstruksikan kepada semua kepala daerah di Malut untuk memanfaatkan waktu dengan dukungan anggaran yang ada, agar pada akhir Desember 2021, capaian vaksinasi bisa memenuhi target yakni 70 persen.
Dirinya mengakui, percepatan vaksinasi di Indonesia ini, Presiden telah menunjuk sejumlah Menteri baik itu Menteri Kesehatan, Mendagri, Kapolri, Panglima dan Kepala BIN untuk melakukan mempercepatan capaian vaksinasi di setiap daerah dalam upaya percepatan vaksinasi, maka harus ada kolaborasi kepala daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) bersama TNI-Polri, agar capaian vaksinasi bisa terpenuhi.
Dirinya berharap agar jangan ada kesan TNI-Polri berjalan sendiri, Pemda berjalan sendiri, sehingga komunikasi dan koordinasi antas instansi sangat dibutuhkan agar percepatan vaksinasi bisa memenuhi target.
Mendagri Tito Karnavian sendiri saat kunjungan kerja di Ternate melihat vaksinasi yang dipusatkan di Dhuafa Center Kota Ternate.
Seusai menggelar Rakor strategi terkait percepatan vaksinasi COVID-19 bersama seluruh kepala daerah baik bupati maupun walikota untuk wilayah Provinsi Malut langsung menuju ke Ambon untuk melihat kesiapan daerah dalam percepatan vaksinasi di daerah tersebut.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Maluku Utara (Malut) mencatat, tujuh kabupaten/kota di wilayah Malut saat ini tercatat masuk zona hijau dan tiga kabupaten lainnya masih berstatus zona kuning COVID-19.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan COVID-19 Malut, dr Rosita Alkatiri membenarkan tujuh kabupaten/kota masuk zona hijau berdasarkan indicator kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Baca juga:
- Gubernur Aceh Keluarkan Surat Edaran Larangan Cuti di Akhir Tahun, yang Melanggar Diberikan Hukuman Disiplin
- Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Kendari Belum Digelar, Pemkot Masih Menunggu Stok dari Pusat
- Jatim Siapkan Skema Antisipasi Varian Omicron
- Mendagri Tito Sebut Rata-rata Realisasi Pendapatan APBD 86,61 Persen
Dia menyatakan, hingga kini masih ada tiga kabupaten di Malut berstatus zona kuning diantaranya Halmahera Barat, Halmahera Selatan dan Halmahera Utara.
"Selain itu, Kami juga mencatat, hingga hari ini, ada delapan kabupaten/kota di Malut tercatat nol kasus aktif COVID-19 diantaranya Kepulauan Sula, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, Pulau Morotai, Kota Ternate, Tidore Kepulauan dan Halmahera Tengah," ujarnya.
Sedangkan, untuk hari ini, secara keseluruhan kasus aktif COVID-19 di Malut berjumlah 4 orang, satu orang menjalani perawatan di RSU dan 3 orang menjalani isolasi mandiri.
Rosita menyebut, ada kabupaten di Malut masih memiliki pasien aktif COVID-19 di antaranya Halmahera Selatan memiliki tiga kasus aktif dan Halmahera Utara satu kasus aktif COVID-19, sedangkan, tiga kasus asal Halmahera Selatan masih menjalani isolasi mandiri. Demikian dilansir Antara