Suasana Katedral Natal Tahun ini Dibalut Tema Nusantara

JAKARTA - Gereja Katedral Jakarta bersiap menyambut perayaan jelang malam Natal dan Hari Raya Natal. Tenda dan kursi tersusun rapi di halaman sekitar gereja, berbagi pernak-pernik bernunsa Natal menghiasi berbagai sudut. 

Semua persiapan Misa Natal telah di Katedral selesai dilakukan, terutama koordinasi pengurus gereja supaya umat bisa khidmat melaksanakan ibadah Natal. 

Halaman Gereja Katedral Jakarta yang disulap jadi tempat ibadah Natal (Diah Ayu Wardani/VOI)

Misa Natal di Katedral hari ini digelar sebanyak tiga kali, yakni pukul 16.30 WIB, 19.30 WIB, dan 22.00 WIB. Jelang Misa pertama, pengamanan di Gereja Katedral Jakarta diperketat. Di depan gereja, terparkir satu unit mobil Baracuda dan pengamanan sejumlah aparat gabungan dari TNI, Polri, hingga satpol PP di sekitar gereja.

Memasuki halaman Katedral, suasana Nusantara hadir dalam tema dekorasi natal tahun ini. Terdapat hiasan gantung dengan corak batik Cirebon, Manado, dan Papua yang menjuntai di berbagai sisi. 

Suasana Gereja Katedral Jakarta Natal 2019 (Diah Ayu Wardani/VOI)

Di halaman depan gereja, terpasang pohon natal terbuat dari jerami yang dipercantik dengan lampu kerlap-kerlip dan hiasan berbentuk bintang. Pada sisi tengah, sejumlah tiang gereja dililit kain batik dari Betawi, Jawa, Bali, NTT, dan sebagainya. 

Ketika masuk ke dalam gereja, patung yang menggambarkan suasana kelahiran Yesus juga mendapat sentuhan tema Nusantara. Patung bayi Yesus yang baru lahir dibalut dengan kain batik. 

"Untuk tema dekorasinya adalah Nusantara merayakan natal, jadi segala terkait Nusantara, tentang kain Nusantara. Lalu beberapa ciri khas dari Nusantara," ujar Humas Keuskupan Agung Jakarta Gereja Katedral Susyana Suwadie saat ditemui di Katedral, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Desember. 

Humas Keuskupan Agung Jakarta Gereja Katedral Susyana Suwadie (Diah Ayu Wardani/VOI)

Sementara, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menjelaskan persekutuan gereja se-Indonesia mengamanatkan pesan Natal tahun ini dengan tema hidup sebagai sahabat bagi semua orang. 

"Semboyan ini diangkat untuk mengajak umat Kristiani di Indoensia khususnya untuk membuat Natal itu bermakna kontekstual," kata Suharyo. 

Suharyo menjelaskan alasan pihaknya mengambil tema pesan Natal tersebut. Kata dia, kondisi keberagaman di Indonesia saat ini terganggu dengan masalah ujaran kebencian yang memisahkan kedekatan antarumat beragama.

Belum lagi, masalah politik identitas yang digembar-gemborkan hingga berujung intoleransi. Oleh karenanya, pesan Natal tahun ini dimaksudkan untuk meredam segala pemicu perpecahan umat beragama. 

"Dengan merayakan Natal, umat Kristiani diajak untuk merawat persaudaraan, merawat harmoni kehidupan, merawat kebersamaan yang memang menjadi watak asli bangsa kita," jelas Suharyo. 

Suasana Gereja Katederal Jakarta Natal 2019 (Diah Ayu Wardani/VOI)