Perjuangan Fadia/Ribka di Indonesia Masters Dihentikan Pasangan Thailand
JAKARTA - Perjuangan Siti Fadia Ramadhanti/Ribka Sugiarto di babak pertama Indonesia Masters terpaksa terhenti setelah dikalahkan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai dalam rubber game di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Setelah berjuang selama satu jam delapan menit, Fadia/Ribka harus mengakui keunggulan ganda putri asal Thailand itu dengan skor 13-21, 21-15, 16-21.
"Pas gim pertama kalah memang karena kurang siap, di gim kedua baru bisa menguasai pertandingan. Waktu gim ketiga sudah unggul di awal tapi ada kesalahan gerakan sampai Ribka cedera, akhirnya pengaruh ke permainan kami," kata Fadia melansir Antara, Rabu.
Dia menceritakan bahwa rekan mainnya mengalami rasa sakit di bagian kaki sejak awal gim ketiga saat berusaha melakukan pengembalian pukulan di area depan net.
Meski sempat unggul di interval pertama dengan skor 11-5, namun nyatanya cedera itu mempengaruhi permainan keduanya. Bahkan Ribka terpaksa absen sesi konferensi pers karena harus mendapat perawatan medis setelah bertanding.
Namun Fadia memuji semangat juang Fadia yang dinilai sangat mengesankan, meski sakit namun tetap berjuang dan tak membiarkan lawan mendapatkan poin secara mudah.
"Di gim ketiga pas pindah lapangan sudah terasa sakit, terlihat dari ekspresi wajahnya seperti kaget pas salah ambil pukulan, tapi dia tetap memaksa terus main," Fadia menceritakan.
Akibat munculnya masalah fisik, permainan mereka menjadi tak bisa berkembang sehingga harus berakhir kekalahan dari Puttita/Sapsiree.
Baca juga:
- Ratusan Kado Penggemar Penuhi Lobi Hotel Lokasi IBF 2021, Pebulu Tangkis Denmark: Seperti Biasa di Indonesia, Ini Luar Biasa
- Tumbangkan Fajar/Alfian di 32 Besar Indonesia Masters 2021, Bagas/Fikri Mengaku Puas
- Siap Tempur di Indonesia Badminton Festival 2021, Greysia/Apriyani Tak Terlena dengan Gelar Juara Olimpiade
- Target Tahun 2021 Sudah Dilalui, Greysia/Apriyani Tanpa Beban di Indonesia Badminton Festival
Secara teknik, Fadia menilai kedua pasangan sudah saling tahu pola permainan masing-masing karena pada turnamen Erop bulan lalu juga sudah sempat berjumpa sebanyak dua kali.
Dengan pengetahuan soal lawan, Fadia tak kaget jika pertemuannya dengan Puttita/Sapsiree selalu berjalan dalam adu rubber game.
"Sudah lebih mengerti kelemahan dan kekurangannya, makanya setiap ketemu pasti rubber. Tidak ada bedanya dengan dua pertemuan di Eropa, polanya masih sama. Mungkin mereka polanya lebih siap hari ini, sementara kami yang banyak mati-mati sendiri," kata Fadia.