Ubah Kebiasaan Jadi Lebih Sehat, Begini 7 Cara Mengantisipasi Penyakit Stroke
JAKARTA – Penyakit stroke memengaruhi arteri yang menuju dan di dalam otak. Kebiasaan buruk merupakan penyebab kedua selain riwayat genetik. Kedua kategori penyebab tersebut berkontribusi menyumbat pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak sehingga menggumpal atau pecah. Lantas, bagaimana cara antisipasi supaya tidak mengalami serangan stroke?
Belajar dari Gemilang Tarigan, Ketua Umum DPP Aptrindo (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia), yang pernah terserang stroke. Ia mengubah kebiasaannya sebagai perokok berat, kurang olahraga, dan tidak ada pantangan makan setelah mengalami stroke. Setelah mengubah kebiasaan, ia menjadi lebih sehat, pulih dari penyakit stroke, dan tetap bisa beraktivitas tapi tidak memaksakan diri.
Dilansir laman American Stroke Association, Senin, 15 November, ketika terjadi gumpalan pada arteri yang menuju dan di dalam otak, otak tidak bisa mendapatkan darah pembawa nutrisi dan oksigen serta mengakibatkan sel-sel otak mati.
Jenis penyakit stroke dibedakan 4 macam, yaitu ischemic stroke (gumpalan darah), hemorragic stroke (pendarahan), TIA (Serangan Iskemik Transien) atau disebut mini stroke, dan crytogenic stroke. Untuk mencegahnya, berikut cara yang perlu dilakukan.
1. Diet sehat
Mengutip jurnal yang dipublikasikan dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health, langkah preventif pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan stroke adalah dengan makan makanan sehat. Diet yang sehat memenuhi kebutuhan makronutrisi dan mikronutrisi tubuh. Seperti lebih banyak makan sayur dan buah berwarna-warni, membatasi konsumsi makanan berlemak, memenuhi protein, dan porsi tepat karbohidrat.
2. Batasi makanan dengan pemanis tambahan
Risiko serangan stroke lebih tinggi ketika gula darah dalam tubuh tinggi. Untuk itu, perlu membatasi makanan dengan pemanis tambahan sebagai antisipasi terjadinya gumpalan arteri, terutama pada otak. Pilihlah pemanis alami, misalnya dari buah dan pemanis rendah glukosa setiap harinya.
3. Menurunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi berkontribusi menggandakan empat kali lipat risiko stroke, dilansir laman Harvard Health Publishing, Harvard Medical School. Baik bagi pria dan wanita, perlu memantau tekanan darah. Jika meningkat, segera diturunkan hingga 120/80.
Caranya menurunkan tekanan darah, kurang konsumsi garam atau makanan asin, pilih makanan berlemak tan jenuh ganda dan tak jenuh tunggal, makan buah dan sayur 4-5 cangkir setiap hari, satu porsi ikan 2-3 kali seminggu, biji-bijian, dan susu rendah lemak.
4. Turunkan berat badan
Obesitas berkaitan dengan komplikasi, termasuk tekanan darah tinggi serta diabetes. Jika kelebihan berat badan, menurunkan sedikitnya 5 kilogram bisa berdampak besar mengurangi risiko stroke.
Baca juga:
5. Minum sedikit alkohol
Apabila Anda suka menikmati wine, batasi ukurannya. Sebuah studi menunjukkan, jika minum hanya segelas sehari atau mengurangi dari ukuran sebelumnya bisa menurunkan risiko stroke.
6. Olahraga rutin
Olahraga tidak hanya berkontribusi menurunkan berat badan dan tekanan darah. Olahraga juga berguna untuk menurunkan potensi terkena stroke dan merilis stres. Setidaknya, olahraga dilakukan 5 hari setiap minggu dengan intensitas sedang.
7. Mengobati detak jantung tidak teratur
Detak jantung tidak teratur disebut fibrilasi atrium yang bisa menyebabkan gumpalan pada jantung. Gumpalan tersebut bisa berjalan menuju otak dan menyebabkan stroke. Bahkan, orang dengan fibrilasi atrium bisa lima kali lipat berisiko mengalami stroke. Untuk mengobati fibrilasi atrium yang ditandai dengan sesak napas dan jantung kerap berdebar-debar, konsultasikan pada dokter sehingga mendapatkan solusi yang sesuai.
Sebagai tambahan cara antisipasi penyakit stroke, jika Anda merokok, kurangi atau berhenti. Sebab rokok bisa mempercepat pembentukan gumpalan dan mengentalkan darah serta meningkatkan penumpukan plak di arteri. Selanjutnya, dapatkan cukup istirahat, tidur berkualitas, serta lakukan aktivitas yang merilekskan.
Langkah-langkah di atas, tidak hanya mengurangi risiko terserang stroke. Tetapi bisa dilakukan untuk menghalau segala penyakit berat.