SIMPANG EMPAT - Longsor kembali melanda daerah Polongan Anam Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat yang mengakibatkan arus transportasi Simpang Empat-Talu tidak bisa dilewati kendaraan sejak, Kamis 19 Maret malam.
"Longsor kembali terjadi pada Kamis pukul 19.30 WIB dipicu hujan lebat sejak Kamis sore," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pasaman Barat Jhon Edwar di Simpang Empat, Jumat 11 Maret.
Ia mengatakan informasi yang diperoleh material longsor menutupi badan jalan yang ada di Polongan Anam itu.
Hal itu menyebabkan kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa melewati jalan itu.
"Hingga Jumat pagi ini hujan masih terjadi sehingga menyulitkan penanganan. Selain itu juga daerah itu sangat rawan longsor karena tanah di lokasi itu masih labil pascagempa," sebutnya dikutip Antara.
Menurutnya titik longsor yang terjadi di lokasi yang longsor sebelumnya menyebabkan badan jalan tertutup dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Di titik longsor itu, katanya tanahnya masih labil karena gempa beberapa waktu lalu. Banyak material batu dan kayu yang turun menutupi badan jalan.
"Kita masih melihat kondisi longsor itu malam tadi. Pembersihan akan kita lakukan pada Jumat pagi ini. Sebab di lokasi longsor malam tadi penerangan tidak ada dan rawan longsor susulan," katanya.
BACA JUGA:
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dengan ancaman longsor susulan karena curah hujan masih tinggi.
Daerah Rimbo Kejahatan sampai ke Talu merupakan daerah yang terdampak gempa beberapa waktu lalu.
Jalan dan perbukitan sekitar jalan juga sudah banyak yang longsor dan terban.
Sebelumnya di tempat yang sama pascagempa terjadi longsor pada Selasa 1 Maret membuat arus lalu lintas di jalan aspal itu putus total. Kemudian pada Senin 7 Maret malam longsor kembali terjadi dan membuat arus lalu-lintas kembali terganggu.