JAKARTA - Manajer Chelsea Mauricio Pochettino terancam pemecatan. Namun Chelsea tidak akan melakukannya dalam waktu dekat ini. Alasannya lebih pada persoalan finansial. Pochettino pun hanya punya waktu sampai akhir musim ini untuk meningkatkan performa tim.
Pochettino mendapat tekanan berat setelah Chelsea menelan kekalahan 4-2 di kandang sendiri saat menjamu Wolverhampton Wanderers di kompetisi Premier League, Minggu, 4 Februari 2024 malam WIB.
Kekalahan di Stamford Bridge membuat tim mendapat cemooh dari suporter sendiri. Mereka juga sudah meninggalkan stadion saat pertandingan belum selesai.
Desakan agar Pochettino dipecat setelah tujuh bulan menangani The Blues kian kuat. Kekalahan lawan Wolves menjadikan tim asuhan Pochettino hanya mencatat 14 kemenangan dari 31 pertandingan.
Pencapaian eks manajer Tottenham Hotspur ini hanya 6% lebih baik ketimbang pandahulunya, Graham Potter. Chelsea pun masih berkutat di papan tengah dengan menduduki posisi 11 di klasemen sementara.
Tidak hanya fans yang mendesak agar dilakukan pemecatan, istri pemain pun ikut nimbrung soal Pochettino lewat media sosial. Belle, istri bek veteran Thiago Silva menulis, "Saatnya untuk berubah. Bila Anda menunggu lebih lama lagi, semuanya akan terlambat."
Situasi dipanaskan dengan rumor kembalinya Jose Mourinho untuk kali ketiga. Mourinho yang baru saja diberhentikan AS Roma masih menganggur. Meski dikabarkan hendak pindah ke Arab Saudi untuk menangani klub Liga Profesional Arab, namun Mourinho juga menjadi kandidat kembali menangani klub London Barat ini.
Hanya, kali ini klub tak bisa memenuhi permintaan suporter. Pochettino tidak akan langsung dipecat karena klub bakal memberikan kompensasi yang tidak sedikit. Pasalnya kontrak Pochettino masih 18 bulan lagi.
Bila memberhentikan sang manajer yang sebelumnya mengarsiteki Paris Saint-Germain ini saat kontraknya belum selesai, maka Chelsea harus merogoh kocek sampai 10 juta poundsterling atau sekira197,8 miliar rupiah.
Bukan angka dari kompensasi tersebut, tetapi pengeluaran klub itu bisa melanggar aturan liga terkait dengan penggunaan keuangan.
Terutama menyangkut profit and sustainability rules (PSR). Pasalnya Chelsea sudah hampir melebihi batas PSR dengan melakukan pembelian pemain secara besar-besaran.
Bila harus memecat Pochettino, Chelsea juga sudah harus menjual pemain. Persoalannya The Blues masih kesulitan menawarkan para pemainnya.
Buntutnya, striker Armand Broja hanya bisa dipinjamkan ke Fuham. Penjualan Romeu Lukaku ke klub yang meminjamnnya, AS Roma, pun masih menemui kebuntuan.
Ini yang menjadi alasan Chelsea tak bisa memenuhi tuntutan fans dengan langsung memecat Pochettino. Namun manajer asal Agentina ini tetap mendapat beban target di Carabao Cup yang saat ini Chelsea sudah mencapai final. Mereka juga masih harus melauan replay di Piala FA melawan Aston Villa.
Selain itu, Pochettino diminta untuk memperbaiki peringkat Chelsea di klasemen liga. Ini menjadi pertaruhan Pochettino sampai tiga bulan ke depan. Bila target bisa tercapai, posisi Pochettino bisa aman dan tidak ada pemecatan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)