JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk menunda lanjutan kompetisi Liga 1. Awalnya, lanjutan kompetisi bakal digelar 1 Oktober mendatang. Namun, jadwal kembali berubah.
PSSI menunda lanjutan kompetisi Liga 1 karena pihak kepolisian tak mengeluarkan izin keramaian untuk sepak bola. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melihat kasus COVID-19 yang masih tinggi menjadi alasan tak mengeluarkan izin tersebut.
Keputusan PSSI menunda kompetisi ditanggapi beragam. Ada yang menghormati, ada pula yang menerima meski sebenarnya kecewa. Sejumlah langkah pun diambil para klub terkait penundaan ini.
Sebut saja PSIS Semarang yang memutuskan untuk menghentikan latihan. Melihat situasi yang ada, PSIS memilih untuk meliburkan para pemain hingga ada kejelasan dari pemerintah, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru.
另请阅读:
"Kami terpukul, namun menghormati keputusan yang ada," ujar CEO PSIS, Yoyok Sukawi.
Jika PSIS memilih memutuskan untuk menghentikan latihan, tidak demikian dengan Persija Jakarta dan Persipura Jayapura. Kedua klub memutuskan untuk meneruskan latihan.
Persipura melanjutkan latihan, namun dengan mengubah tujuan. Jika sebelumnya latihan fokus untuk menghadapi kompetisi, kali ini latihan dilakukan hanya untuk menjaga daya tahan tubuh pemain.
Sementara itu, Persiraja Banda Aceh meminta kejelasan dari PSSI terkait penundaan lanjutan kompetisi. Apakah hanya ditunda selama sebulan atau dihentikan.
"Kalau ditunda satu bulan, bagaimana kompensasinya. Apakah ada jaminan kompetisi berlanjut. Ini yang harus dijelaskan," tutur Sekretaris Umum Persiraja, Rahmad Djailani.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan berharap kompetisi hanya ditunda selama satu bulan. Namun, jika tetap tak bisa dilanjutkan pada November, ada kemungkinan kompetisi dihentikan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)