JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo meminta liberalisasi pendidikan harus dihentikan dan mahasiswa bisa mendapat proporsi yang sesuai.

Pernyataan itu disampaikannya terkait polemik pembayaran kuliah yang bekerjasama dengan pinjaman online (pinjol).

"Yang pertama hentikan liberalisasi pendidikan, hentikan hari ini, berikanlah kepada para mahasiswa kita proporsi kita yang benar," ujar Ganjar dalam debat Capres kelima di Jakarta Covention Center (JCC), Minggu, 4 Januari.

Menurutnya, program satu keluarga miskin satu sarjana yang digaungkannya bisa menjadi solusi dalam menghapus liberalisasi.

Dengan program itu, mahasiswa tak tidak memikirkan biaya kuliah bahkan berhutang kepada pinjol.

"Kenapa Ganjar-Mahfud punya program satu keluarga miskin satu sarjana? Agar mereka tidak direpotkan pada persoalan ini, ikhtiar para mahasiswa agar bisa terus kuliah, tak ada ngutang pinjol," ucapnya.

Ganjar menegaskan dalam menghapus liberasi pendidikan negara harus ikut hadir membantu. Sehingga, sumber daya manusia Indonesia akan semakin baik.

"Maka liberalisasi pendidikan ini harus dihentikan menurut saya mesti juga diimplementasikan kepada prioritas mana yang mampu dan kurang mampu, yang kurang mampu mesti diberikan intervensi pemerintah dan tentu saja apa yang musti dikerjakan oleh pemerintah pun dia harus bisa menunjukan UKT dengan klaster pembiayaan seperti ini diperuntuukkan dengan sesuai dengan strata mereka," kata Ganjar.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)