JAKARTA - Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo menyebut sebanyak 18 halte Transjakarta rusak karena ricuh.

Perusakan ini buntut aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di sejumlah wilayah di Jakarta, aksi ini menimbulkan bentrokan antara peserta aksi dan aparat kepolisian.

"Hingga pukul 20.30 WIB baru diketahui  sebanyak 18  halte Transjakarta rusak oleh oknum tidak bertanggung jawab," kata Nadia dalam keterangannya, Kamis, 8 Oktober.

Nadia menyebut, ada sejumlah halte yang dibakar oleh oknum peserta aksi. Saat itu, api mulai terlihat sekitar pukul 17.07 WIB. 

"Semua petugas dan pelanggan kami yang berada di lokasi juga sudah berhasil dievakuasi dengan selamat dan tidak ada korban jiwa," ungkap Nadia.

Adapun estimasi kerugian yang dialami Transjakarta sedikitnya mencapai Rp45 milyar. Angka ini masih akan terus bertambah, seiring pendataan kerugian yang masih dihitung.

"Transjakarta sangat menyayangkan dan mengecam keras aksi halte halte dan fasilitas warga, utamanya Bundaran HI ini. Sebab, Halte Bundaran HI merupakan salah satu fasilitas yang dinimakti seluruh warga Indonesia yang seharusnya dijaga bersama-sama," jelasnya.

Adapun rinciannya, ada delapan halte yang dibakar dan sepuluh halte yang dirusak. Halte yang dibakar adalah sebagai berikut:

1. Bundaran HI (Kor 1)

2. Sarinah (Kor 1)

3. Tosari Baru (Kor 1)

4. Tosari Lama (Kor 1)

5. Karet Sudirman (Kor 1)

6. Sentral Senen (Kor 5)

7. Senen arah P Gadung (Kor 2)

8. Senen arah HCB (Kor 2)

Berikut ini adalah halte yang dirusak saat aksi unjuk rasa:

1. HCB (Kor 1)

2. BI (Kor 1)

3. Gambir 1 (Kor 2)

4. Sumber Waras (Kor 3)

5. Grogol 1 (Kor 3)

6. Dukuh Atas 1 (Kor 1)

7.Petojo (Kor 8)

8. Benhil (Kor 1)

9. Rs Tarakan (Kor 8)

10. Kwitang (Kor 2)


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)