MAROS - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memproyeksikan kunjungan wisata bertambah usai meninjau proyek pelebaran Bandara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros.
"Mudah-mudahan setelah ini, semakin banyak jalur internasional yang kita tuju, dan berdampak ke wisatawan mancanegara, apalagi akses Makassar - Toraja sudah bisa, kita berdoa semoga pembangunan Bandara Sulhas segera rampung, supaya bisa kita manfaatkan," ujar Nurdin Abdullah dikutip Antara, Senin, 28 September..
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Sulsel melihat langsung pengerjaan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar didampingi General Manager PT Angkasa Pura I Wahyudi, Kepala Kantor Otoritas Wilayah V Bandara Makassar Baitul Ikhwan, Deputi Project Manager PT Wika, Agung Budiarto.
Nurdin berharap perluasan bandara ini semakin membuka konektivitas penerbangan, khususnya pengembangan wisawatan mancanegara.
"Ya kita berharap semoga Bandara Sultan Hasanuddin (Sulhas) menjadi bandara terpadat setelah Bandara Soekarno-Hatta, dan kita patut berbangga sebagai warga Sulsel, Angkasa Pura masih melakukan pengembangan bandara," katanya.
Wajah bandara kebanggaan warga Sulawesi Selatan ini mengalami banyak perubahan. Mulai dari desain atap mengikuti pola ombak, berdasarkan Sulawesi yang terdiri dari banyak kepulauan.
另请阅读:
Sementara itu, Deputi Project Manager PT WIKA, Agung Budiarto mengatakan ornamen dan hiasan tambahan lainnya, mengikuti motif ala Sulawesi Selatan, seperti motif Toraja, juga ornamen kayu bermotif kapal Pinisi.
"Atap berbentuk ombak karena Sulawesi Selatan pada umumnya dan Makassar pada khususnya kental dengan lautan, ornamen kita corak khas Sulawesi Selatan, Toraja dan kapal Pinisi," ujar Agung.
Bahkan gate, akses dari dan ke maskapai yang dulunya hanya ada empat kini bertambah menjadi 12 gate. “Jika tak ada halangan Oktober 2021 pembangunan sudah rampung dan dapat digunakan," kata GM PT Angkasa Pura I Wahyudi.
Jika pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan total anggaran hampir Rp2,7 triliun ini rampung, maka akan menampung 15 juta penumpang per tahun. Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah kapasitas bandara saat ini.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)