JAKARTA - Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyebut pada hari pertama penerapan PSBB kondisi lalu lintas di Jakarta masih terpantau dipadati mobilitas pengendara roda dua maupun empat.

"Pantauan dari titik-titik dimana anggota bertugas yang mantau melakui HT (handy talkie) sejak pagi memang kepadatan masih terjadi. Karena masih kita maklumi karena ini hari pertama," ucap Sambodo kepada wartawan, Senin, 14 September.

Namun demikian, diharapkan pada hari berikutnya jumlah kendaraan di ruas Ibu Kota baik roda dua ataupun roda empat berkurang. Apalagi beberapa perkantoran akan menerapkan sistem kerja dari rumah dan pengurangan jumlah karyawan yang berkerja dari kantor.

"Hari kedua dan hari ketiga berikutnya mudah-mudahan sudah mulai banyak kantor atau tempat usaha yang melakukan WFH. Ataupun kantor atau pemerintah yang 25-50 persen. Tentu kita harapkan situasi akan lebih menurun," kata dia.

Sementara terkait ganjil genap untuk sementara tidak diberlakukan. Tetapi pihaknya kemungkinan bakal menerapkannya pada hari-hari berikutnya.

"Hari ini gage (ganjil-genap) mulai pertama kali tidak diberlakukan, selama 14 hari. Nanti kita liat perkembangan seperti apa, karena ini mungkin hari pertama tentu kita masih belum bisa evaluasi. Apakah dampak dari PSBB ini terhadap arus lalin," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, dalam penerapan PSBB Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti perihal mobilitas penduduk yang menggunakan transportasi publik, tak terkecuali ojek online. 

Dalam aturan PSBB sebelumnya, transportasi berbasis aplikasi khususnya ojek online (ojol) dilarang mengangkut penumpang. Kini Anies memperbolehkan ojol untuk mengangkut penumpang dengan syarat mewajibkan menjaga protokol kesehatan.

"Motor berbasis aplikasi diperbolehkan untuk mengangkut barang dan penumpang, dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, dan detail aturan ini akan disusun SK Kepala Dinas Perhubungan," kata Anies saat konferensi pers di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu, 13 September.

Selain itu, Anies juga meniadakan ganjil genap selama PSBB total. Meski begitu, belum diketahui sampai kapan Pemprov DKI akan meniadakan aturan ganjil genap.

Sedangkan untuk transportasi publik baik TransJakarta, MRT, LRT, KRL-CommutrLine, taksi dan angkot akan melakukan pembatasan kapasitas penumpang dan pengurangan frekuensi layanan serta armada. "Pengurangan kapasitas maksimal 50 persen dari kapasitas normal," kata Anies.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)