JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan kementerian terkait atas keberhasilan menjaga stabilitas dan cadangan pangan nasional. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin 2 Desember, Prabowo menyoroti langkah pemerintah yang mampu menghadapi tantangan berat seperti cuaca ekstrem dan ketidakpastian geopolitik dunia.
“Saya berterima kasih kepada Bapanas dan semua menteri terkait. Dengan dukungan Presiden Joko Widodo, kita berhasil melewati tahun yang sulit akibat El Nino, La Nina, dan dinamika geopolitik. Cadangan pangan kita mendekati 2 juta ton, pencapaian terbesar dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Presiden Prabowo.
Badan Pangan Nasional bersama kementerian dan lembaga lain terus memperkuat kolaborasi untuk menjaga stabilitas harga pangan. Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, pemerintah gencar melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk memastikan harga tetap terjangkau, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Bulan Desember ini, kami menargetkan 134 kegiatan GPM di 25 kabupaten/kota di 6 provinsi, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BUMN Pangan,” kata Arief.
Program GPM telah digelar lebih dari 8.750 kali di seluruh Indonesia sejak Januari hingga November 2024. Inisiatif ini melibatkan BUMN Pangan, pemerintah daerah, dan stakeholder lain untuk mengintervensi daerah yang mengalami kenaikan harga di atas acuan.
Arief menambahkan bahwa masyarakat dapat memantau harga pangan secara harian melalui panelharga.badanpangan.go.id. Platform ini menyediakan data real-time dari seluruh Indonesia untuk memantau pergerakan harga dan membantu menentukan intervensi yang diperlukan.
“Secara umum, harga pangan stabil. Namun, beberapa daerah mengalami kenaikan menjelang Nataru. Kami terus menggencarkan intervensi untuk menjaga keseimbangan,” jelasnya.
另请阅读:
Presiden Prabowo juga menyebut langkah-langkah ini sebagai bukti ketahanan Indonesia menghadapi krisis global. “Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara terkuat dalam mengatasi tantangan pangan,” tegasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)