JAKARTA - Arsari Tambang melalui PT Mitra Stania Prima (MSP Smelter) menargetkan capaian Program Keterbukaan Informasi Publik Kepatuhan Lingkungan (Proper) emas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2025.

Proper merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup. Direktur PT MSP Harwendro Adityo Dewanto mengatakan Proper bukan pengganti instrumen kepatuhan konvensional, melainkan bersifat komplementer dan bersinergi dengan instrumen kepatuhan lainnya.

Ia mengatakan target tersebut merupakan bentuk komitmen dan konsistensi perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam berbasis kesejahteraan masyarakat.

"Sebagai grup perusahaan yang erat kaitannya dengan lingkungan hidup, Arsari Tambang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk senantiasa menjaga dan mengelola keseimbangan kelestarian lingkungan hidup," kata Harwendro dalam keterangan resminya, Senin 23 September.

Untuk mencapai hal tersebut, MSP Smelter menjalankan serangkaian program penyadaran, pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik, dan upaya pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.

Di antaranya adalah program penyadaran pelestarian lingkungan melalui reboisasi hutan, rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pemulihan terumbu karang, pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM) dan masih banyak lagi.

Perusahaan juga menjalankan program reklamasi laut dengan memanfaatkan limbah operasional perusahaan yang tidak tergolong bahan baku berbahaya dan beracun (B3) maupun non-B3, yaitu batu bata tahan api di Kabupaten Bangka. "Batu bata tahan api ini dibuat menjadi jangkar yang merupakan bagian dari terumbu karang buatan untuk dijadikan rumah ikan atau rumpon ikan," jelas Harwendro.

Untuk sektor pendidikan, Arsari Tambang konsisten mendukung pengembangan pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Contoh konkritnya adalah penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan dua perguruan tinggi, yakni Universitas Bangka Belitung dan Politeknik Manufaktur (Polman) Babel.

"Berbagai upaya tersebut antara lain pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian pencemaran air laut dan potensi kerusakan lahan," ujarnya.

Berbagai program PPM yang telah dilaksanakan pada periode 2022-2023. Di antaranya pembangunan masjid di Desa Penyusuk Belinyu, pembangunan puskesmas pembantu, pembangunan Taman Baca Al-Qur'an di Parit Pekir Sungailiat, penyerahan Box Container untuk UMKM di Belinyu, pembangunan tempat wudhu di Masjid Al Uswah di Parit Pekir Sungailiat, pembangunan Sarana Penyulingan Minyak Atsiri dan Pendampingan UMKM Mapur Assalam di Desa Mapur.

Kemudian, bantuan alat mesin pengemas untuk UMKM Belangkas Berseri di Desa Belo Laut Bangka Barat, bantuan peralatan laboratorium untuk SMAN 1 Sungailiat, bantuan Regulator Oksigen Plus kepada Pemerintah Kabupaten Bangka, bantuan Beasiswa Pendidikan kepada siswa SMPN 2 Sungaiselan, bantuan Kursi Roda kepada Dinas Sosial Kabupaten Bangka Tengah, Alat Pembuat Arang di Desa Jelitik, pembangunan Pujadesa UMKM di Desa Air Mesu Bangka Tengah, dan lainnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)