Proses Identifikasi Korban Sriwijaya Air Tetap Berlangsung Meski Operasi SAR Ditutup
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono (Foto: Humas PolriI

JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyebut tetap akan melanjutkan proses identifikasi body part yang sudah dikumpulkan. Meski, operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditutup.

"Masih (proses identifikasi). Yang jelas proses identifikasi walaupun di Basarnas mungkin ya, mungki kita belum ada kepastian akan menghentikan kegiatan tetapi di sini masih melakukan kegiatan identifikasi," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Kamis, 21 Januari.

Rusdi bilang, tak menutup kemungkinan pada esok hari akan ada korban Sriwijaya Air yang kembali teridentifikasi. Sebab, sejauh ini seluruh body part yang dikirim dari perairan Kepulauan Seribu sedang diidentifikasi.

"Jadi kemungkinan besok masih ada korban-korban yang diidentifikasi, masih ada kegiatan untuk Tim DVI," kata dia.

Bahkan, Rusdi juga mengatakan untuk mengidentifikasi ratusan body part itu pihaknya membutuhkan waktu sekitar satu pekan. Sebab, proses identifikasi menggunakan metode pencocokan DNA.

"Seluruhnya sudah terperiksa hanya proses pencocokan DNA ini memang ini agak panjang, waktunya lima hari sampai tujuh hari seperti itu. Tetapi seluruh kantong sudah dilakukan identifikasi, pemeriksaan. Hanya sekarang proses rekonsiliasi melalui DNA," tandas dia.

Sebelumnya diberitakan, operasi SAR pencarian Sriwijaya Air SJ-182 resmi ditutup pada hari ini, Kamis, 21 Januari. 

Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menyebutkan penghentian operasi SAR diputuskan dengan evaluasi pencarian selama tiga belas hari dan berbagai pertimbangan teknis.

"Setelah melalui pertimbangan teknis, hasil temuan korban, efektivitas, pertemuan beberapa kali dengan pihak keluarga korban, masukan-masukan dari unsur di lapanyan, maka hari ini operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian," ungkap Bagus.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)