Rupiah Jumat Dibuka Melemah, Tertekan Data Deflasi Indonesia
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Rupiah dibuka melemah tipis 0,05 persen atau 8 poin ke level Rp14.843 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat 2 Oktober.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS terlihat menguat lagi hari ini menyusul belum tercapainya kesepakatan paket stimulus ke-2 AS antara Demokrat dan Republik.
"Pagi ini, DPR AS yang dikuasai Demokrat tetap mengesahkan proposal 2,2 triliun dolar AS yang belum disetujui Republik," ujar Ariston kepada VOI.
Menurutnya, pasar khawatir negosiasi stimulus akan mengalami kebuntuan lagi karena dua kubu sama-sama bersikeras dengan proposalnya masing-masing.
"Padahal stimulus diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi AS di masa pandemi COVID-19," ujarnya.
Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Ditambah data deflasi kemarin juga bisa menekan rupiah karena deflasi bisa mengindikasikan ekonomi Indonesia belum pulih.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.800-14.900 per dolar AS," tuturnya.