Joe Biden Pilih Kamala Harris sebagai Wakilnya di Pilpres AS
JAKARTA - Calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, telah menunjuk Kamala Harris sebagai calon wakil presiden bersamanya. Hal tersebut menjadikan senator California tersebut sebagai wanita kulit hitam dan Asia-Amerika pertama yang ikut kontestasi pemilihan presiden dari partai politik besar.
"Saya telah memutuskan bahwa Kamala Harris adalah orang terbaik untuk membantu saya melakukan perjuangan ini untuk Trump dan Mike Pence dan kemudian memimpin negara ini mulai Januari 2021," kata Biden dalam sebuah keterangan tertulis.
Melansir CNN, Rabu 12 Agustus, keduanya akan tampil bersama untuk pertama kalinya pada pidato yang diselenggarakan di Wilmington, Delaware. Tim kampanye Joe Biden belum mengatakan pukul berapa pidato itu akan dilakukan.
Sebelum Kamala Harris dipilih Biden sebagai wakilnya, Harris adalah saingan utama Biden untuk menjadi calon presdien dari Partai Demokrat. Harris kerap menunjukkan kepada orang Amerika bahwa dia akan berjuang untuk mereka. Harris menjadi terkenal secara nasional saat menginterogasi Jaksa Agung Jeff Sessions dan Hakim Agung Brett Kavanaugh.
Pemilihan Harris datang beberapa bulan setelah Biden berkomitmen untuk memilih seorang wanita untuk bergabung dengannya. Harris sekarang menjadi perempuan ketiga yang menjabat sebagai calon wakil presiden untuk partai politik besar, setelah Geraldine Ferraro sebagai wakil presiden dari Partai Demokrat pada 1984 dan Sarah Palin sebagai wakil presiden dari Partai Republik pada 2008.
Sadar bahwa usianya bisa menjadi perhatian beberapa pemilih, Biden yang kini berusia 77 tahun, mengatakan bahwa dia adalah "jembatan" untuk daftar baru para pemimpin di Demokrat. Dengan memilih Harris, yang mana 20 tahun lebih muda dari Biden, dia telah mengangkat sosok pemimpin dari generasi muda dalam partai.
Kamala Harris selama ini menjadi kandidat calon wakil presiden yang paling disukai karena pengalamannya sebagai senator, jaksa agung California, dan jaksa wilayah di San Francisco dan pemeriksaan ekstensifnya sebagai calon presiden. Akhirnya, dia dipilih oleh Joe Biden sebagai "pilihan akal sehat" yang semua orang bisa setuju karena "tidak berbahaya."
Dengan latar belakang multirasial sebagai anak dari dua imigran, banyak orang percaya Harris bisa melengkapi Biden sebagai simbol perubahan. Harris juga terbukti pekerja keras yang dianggap dapat mengimbangi Joe Biden.
Sementara itu calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, mengkritik pilihan Biden. Trump membahas masa lalu Harris yang pernah mengkritik Biden karena pernah mendukung senator yang mendukung desegregasi bus sekolah.
"Dia sangat tidak menghormati Joe Biden dan sulit untuk memilih seseorang yang tidak sopan," kata Trump.