Menjaga Jejak Digital saat Berselancar di Internet
JAKARTA - Isu pengumpulan data pribadi sedang ramai diperbincangkan. Google Indonesia pun menanggapi soal praktik pengumpulan data yang dilakukan platform digital.
Menurut Manajer Hubungan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Indonesia Danny Ardianto, pihaknya hanya akan melakukan hal tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari pengguna. "Dari Google, saya pastikan semua yang diperoleh Google berdasarkan consent atau persetujuan," katanya dalam diskusi webinar Siberkreasi, Senin 10 Agustus.
Danny menyatakan hal tersebut menjawab pertanyaan mengenai keresahan warganet yang khawatir bila platform digital secara diam-diam mendengar pembicaraan penggunanya. Apalagi isu yang beredar, menyebutkan tak sedikit iklan maupun aplikasi media sosial seakan mengetahui kebutuhan penggunanya sekalipun tak digunakan.
另请阅读:
Berkaitan dengan keamanan akun, Google memberikan kontrol bagi penggunanya dalam mengatur data apa saja yang akan dibagikan kepada platform digital. Termasuk saat menggunakan perangkat bersama, agar informasi tidak tersimpan begitu saja.
"Misi Google adalah ingin menyajikan dan mengelola informasi yang ada di seluruh dunia dan menyediakannya untuk siapa pun," lanjut Danny.
Danny memberikan lima tips untuk menjaga keamanan jejak digital sekaligus memberikan dampak positif bagi pemilik data. Pertama, pintar dalam menggunakan internet, termasuk di dalamnya yaitu memikirkan ulang apa yang akan diunggah ke media sosial agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
"Jangan sampai jejak digital berdampak buruk untuk kita, keluarga kita karena dunia digital sama dengan dunia nyata, apa yang kita lakukan akan berdampak," kata Danny.
Danny menyarankan tidak mengunggah informasi sensitif seperti nomor KTP, PIN, kata sandi, alamat rumah, nomor telepon dan tanda tangan. Tips kedua, pengguna harus waspada, terutama mengenai unggahan yang berpotensi membahayakan, salah satunya scam.
Ketiga pengguna harus kuat, dalam hal keamanan. Pastikan membuat kata kunci yang kuat dan tidak membagikannya ke orang lain.
Pengguna juga disarankan mengaktifkan verifikasi dua langkah, two-step verification, sehingga ketika ada aktivitas yang mencurigakan, misalnya masuk dari perangkat yang tidak biasa digunakan, Google akan mengirim kode keamanan tambahan.
Cara ketiga, bijak berinternet, jangan mudah terpancing konten negatif, apalagi menyebarkannya. Terakhir, Danny menyarankan untuk berani, yaitu berani bertanya kepada orang yang lebih paham atau mencari referensi lain ketika mendapatkan informasi yang diragukan kebenarannya.