IHSG Ditutup Menguat di Tengah Anjloknya Ekonomi Indonesia
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu 5 Agustus. IHSG ditutup menguat 1,03 persen atau 52,05 poin ke level 5.127,05.
Menutup perdagangan, 241 saham menguat, 173 saham melemah, dan 160 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 10,39 miliar lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp9,33 triliun
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penguatan IHSG hari ini didorong oleh sentimen dari eksternal.
"Meningkatnya kinerja PMI Manufaktur dari Indonesia, China, negara-negara Eropa, bahkan AS mampu mendorong penguatan IHSG," ujar Nafan kepada VOI.
Selain itu, ada juga sentimen dari perkembangan positif penelitian vaksin COVID-19. Sehingga, kata Nafan, resesi yang dialami Indonesia tidak mempengaruhi pelemahan IHSG pada hari ini.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 Tanah Air terkontraksi atau minus 5,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini memburuk dari kuartal I 2020 yang mencapai 2,97 persen dan kuartal II 2019 sebesar 5,05 persen.
Sore ini, saham-saham yang ada di jajaran top gainers, di antaranya PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang menguat 25,00 persen menjadi Rp2.850, PT Indofarma Tbk (INAF) yang menguat 25,00 persen menjadi Rp2.850, dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) yang menguat 15,96 persen menjadi Rp545.
Sementara saham-saham yang ada di jajaran top losers di antaranya PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) yang melemah 5,71 persen menjadi Rp198, PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) yang melemah 4,92 persen menjadi Rp232, dan PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) yang melemah 4,61 persen menjadi Rp725.