Bagikan:

JAKARTA - Di era digital yang serba terkoneksi, pengguna muda atau anak-anak menjadi salah satu kelompok yang paling rentan terhadap berbagai ancaman di dunia maya. 

Bahkan, untuk melindungi anak-anak di ruang digital, pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS).

Namun, tidak cukup sampai di situ. Peran dari masing-masing individu terutama orang dewasa juga sangat penting untuk menjaga aktivitas online anak-anak mereka.

Anak-anak juga harus diberikan edukasi terkait kebiasaan online yang baik untuk melindungi diri mereka dari ancaman digital. Sebagai perusahaan keamanan siber terkemuka,  Palo Alto Networks membagikan beberapa tips agar mereka tetap aman saat berselancar di dunia maya:

  • Perbarui perangkat secara berkala: Pembaruan keamanan melindungi perangkat dari peretas.
  • Gunakan kata sandi atau frasa sandi yang kuat: Kombinasikan empat kata atau lebih secara acak untuk membuat kata sandi yang sulit ditebak tetapi mudah diingat.
  • Aktifkan autentikasi multifaktor (MFA): Tambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan lebih dari sekadar kata sandi untuk mengakses akun.
  • Berhati-hatilah saat beraktivitas online: Hindari mengklik tautan atau membuka file dari sumber yang tidak dikenal.
  • Laporkan aktivitas yang mencurigakan: Beri tahu orang dewasa yang bisa dipercaya atau laporkan ke situs keamanan siber jika ada sesuatu yang tampak tidak biasa.