JAKARTA - Sekelompok bank besar termasuk Morgan Stanley, Bank of America, Barclays, dan Mitsubishi UFJ telah menjual bagian terakhir dari utang yang terkait dengan akuisisi Twitter (kini bernama X) oleh Elon Musk senilai 44 miliar dolar AS (Rp735.4 triliun). Hal ini diungkapkan sumber yang mengetahui hal ini kepada Reuters pada Senin, 28 April.
Pinjaman senilai 1,2 miliar dolar AS (Rp2 triliun) tersebut dijual dengan harga 98 sen per dolar dan menawarkan imbal hasil sebesar 9,5%, tambah sumber tersebut.
Hubungan dekat Elon Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta prospek peningkatan pendapatan X disebut-sebut telah membantu bank-bank tersebut untuk menjual hampir seluruh utang senilai 13 miliar dolar AS (Rp217,2 triliun) yang telah mereka simpan di pembukuan selama hampir dua tahun.
Akuisisi platform media sosial ini didanai oleh beberapa instrumen keuangan: pinjaman jangka panjang yang dijamin sebesar 6,5 miliar dolar AS, fasilitas kredit bergulir sebesar 500 juta dolar AS, pinjaman tanpa jaminan sebesar 3 miliar dolar AS, serta pinjaman dengan jaminan sebesar 3 miliar dolar AS. Morgan Stanley dan enam pemberi pinjaman lainnya turut serta dalam mendanai akuisisi Musk, dengan total utang sebesar 13 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
Reuters sebelumnya telah melaporkan bahwa Morgan Stanley menawarkan bagian terakhir dari utangnya senilai 1,23 miliar dolar AS (Rp20,5 triliun) dalam bentuk pinjaman dengan suku bunga tetap sebesar 9,5%, dan harga diskon antara 97,5 hingga 98 sen per dolar.
Morgan Stanley, Barclays, Mitsubishi UFJ, dan X belum memberikan komentar atas permintaan yang diajukan oleh Reuters. Sementara itu, Bank of America memilih untuk tidak berkomentar.
Wall Street Journal menjadi media pertama yang melaporkan perkembangan ini pada hari yang sama. Bulan lalu, Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan AI miliknya, xAI, telah mengakuisisi X dalam sebuah kesepakatan yang menilai platform media sosial tersebut sebesar 33 miliar dolar AS.