JAKARTA - Microsoft baru saja mengungkapkan bahwa mereka telah membuat iklan berdurasi satu menit untuk produk Surface Pro dan Surface Laptop menggunakan AI generatif. Menariknya, iklan ini sudah tayang sejak hampir tiga bulan lalu tanpa ada yang menyadari unsur AI di dalamnya.
Iklan tersebut diunggah di YouTube pada 30 Januari 2025, dan meskipun tidak seluruhnya dihasilkan oleh AI, sebagian besar kontennya ternyata merupakan hasil gabungan dari teknologi AI dan rekaman nyata. Dalam postingan blog Microsoft Design yang dirilis Rabu 23 April, manajer komunikasi desain senior, Jay Tan, mengakui bahwa "halusinasi AI sesekali muncul", sehingga tim kreatif harus memperbaiki hasil AI sebelum mengintegrasikannya dengan footage asli.
"Ketika memutuskan bagian mana dari iklan yang akan dibuat dengan AI, tim menentukan bahwa gerakan rumit seperti close-up tangan yang mengetik harus direkam secara langsung," ujar Tan. "Namun, untuk adegan yang berupa potongan cepat atau gerakan terbatas, itu cocok untuk dikreasikan bersama alat generatif AI."
Microsoft tidak mengungkapkan secara rinci adegan mana yang menggunakan AI. Namun, Tan menjelaskan proses pembuatannya. Awalnya, alat AI digunakan untuk membuat skrip, storyboard, dan pitch deck. Setelah itu, mereka menggunakan chatbot untuk menghasilkan prompt teks berdasarkan contoh gambar dan instruksi tertulis.
Gambar-gambar ini kemudian diperbaiki dari kesalahan atau "halusinasi" sebelum dimasukkan ke generator video seperti Hailuo dan Kling — dua nama alat AI yang secara spesifik disebutkan oleh Tan. Nama chatbot dan generator gambar yang digunakan tidak dijelaskan lebih lanjut.
"Kami mungkin melalui ribuan prompt, sedikit demi sedikit mengasah hasilnya sampai mendapatkan apa yang kami inginkan. Tidak ada prompt yang bisa satu kali jadi," kata Cisco McCarthy, direktur kreatif dari proyek ini. Ia menggambarkan proses tersebut lebih seperti pekerjaan yang melelahkan dibandingkan sekadar menekan satu tombol. Namun demikian, desainer visual Brian Townsend memperkirakan bahwa mereka "menghemat sekitar 90% waktu dan biaya dibandingkan proses produksi biasa."
BACA JUGA:
Pendekatan ini sejalan dengan pernyataan kepala desain Microsoft, Jon Friedman, yang baru-baru ini mengatakan kepada The Verge bahwa AI akan menjadi alat tambahan bagi para kreatif, bukan pengganti. "Tiba-tiba, pekerjaan desain menjadi bagaimana kamu mengedit," ujar Friedman.
Meskipun video ini sudah ditonton lebih dari 40.000 kali di YouTube hingga saat ini, tak ada komentar teratas yang menduga bahwa iklan tersebut dibuat menggunakan AI.
Setelah mengetahui keterlibatan AI, beberapa tanda-tanda penggunaan AI mulai terlihat, seperti catatan rapat yang tampak terlalu rapi untuk tulisan tangan, stoples Mason yang ukurannya tidak wajar, dan kilauan aneh khas AI. Namun, tanpa mengetahui apa yang harus dicari, banyak penonton tampaknya tidak menyadari perbedaannya.
Penggunaan potongan cepat dalam iklan ini turut membantu menyamarkan kekurangan hasil AI, sekaligus menunjukkan bahwa di tangan yang tepat, alat AI kini sudah cukup kuat untuk tidak terdeteksi.