Bagikan:

JAKARTA – Ruang angkasa memiliki jutaan objek di dalamnya sehingga Bumi selalu didekati objek antariksa setiap harinya, baik asteroid maupun komet. Kehadiran objek ini perlu diketahui untuk mencegah kecelakaan.

Dengan mendeteksi kehadiran Objek Dekat Bumi (NEO) dan menghitung jarak hingga ukurannya, manusia dapat mencegah bahaya yang serius, misalnya hantaman yang menyebabkan kawah tumbukan. Oleh karena itu, NASA aktif melakukan pengamatan.

Pada akhir tahun lalu, muncul kabar bahwa asteroid 2024 YR4 akan menabrak Bumi pada 22 Desember 2032 dengan peluang tertinggi 3,1 persen. Tabrakan ini diprediksi setelah para ilmuwan menemukan NEO dan membaca arah terbangnya.

Lintasan asteroid ini pun terlihat mengkhawatirkan sehingga Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA melakukan upaya berkelanjutan. Salah satunya dengan memantau YR4 bersama Jaringan Peringatan Asteroid Internasional (IAWN).

"Pusat analisis orbit seperti CNEOS melakukan perhitungan yang lebih teliti untuk memastikan kemungkinan asteroid bertabrakan dengan Bumi. Sifat data yang terbuka memungkinkan komunitas untuk berkolaborasi dan membandingkan, memastikan penentuan yang seakurat mungkin," kata NASA, dikutip dari blog resminya.

NASA, bersama lembaga antariksa dari berbagai negara lainnya, terus mengumpulkan data dari pengamatan NEO. Selain untuk menentukan tindakan pencegahan di masa depan, data ini dapat digunakan untuk mencari fenomena astrofisika yang menarik seperti supernova.

Jika ditanya bagaimana cara NASA mengatasi asteroid yang datang untuk menghantam Bumi, lembaga antariksa itu telah menyiapkan beberapa tindakan pencegahan. Salah satunya adalah upaya memperpendek lintasan pernapasannya.

Sekitar tiga tahun yang lalu, NASA meluncurkan misi Double Asteroid Redirection Test (DART) untuk menghantam asteroid Dimorphos. Setelah misi tersebut dilakukan, waktu mengorbit Dimorphos berkurang hingga 33 menit.

"Keberhasilan misi DART NASA memiliki teknik yang teruji untuk dipertimbangkan saat menangani potensi ancaman dampak asteroid di masa mendatang," kata lembaga tersebut.

Selain itu, NASA juga tengah mengerjakan observatorium yang diberi nama NEO Surveyor. Wahana ini dirancang khusus untuk mencari asteroid dan komet yang membahayakan Bumi dan direncanakan meluncur pada musim gugur tahun 2027 untuk mengumpulkan data.