JAKARTA – Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar istilah pemasaran di dunia smartphone. Kini, AI menjadi bagian penting dalam menangani perintah suara, pemrosesan foto, hingga AI generatif di perangkat.
Di balik kemajuan ini terdapat prosesor smartphone atau system-on-chip (SoC), yang memberikan daya komputasi untuk menjalankan fitur AI dengan lancar.
Berikut adalah beberapa chip smartphone terbaik yang mendorong inovasi AI di tahun 2025.
Apple A18 Pro
Apple mungkin tidak memasarkan AI secara agresif seperti Qualcomm atau MediaTek, tetapi perusahaan ini telah mengintegrasikan AI dalam chip mereka selama bertahun-tahun.
Chip terbaru Apple, A18 Pro, merupakan chip AI paling kuat dari Apple saat ini. Neural Engine dalam A18 Pro mampu menangani lebih dari 35 triliun operasi per detik (TOPS)—sebuah peningkatan signifikan dari generasi sebelumnya, A17 Pro.
Namun, Apple membatasi akses ke Neural Engine bagi pengembang pihak ketiga, sehingga aplikasi di luar ekosistem Apple belum dapat sepenuhnya memanfaatkan teknologi AI ini.
Snapdragon 8 Elite
Qualcomm memimpin balapan AI di dunia Android dengan Snapdragon 8 Elite.
Chip ini memiliki AI Engine, sebuah platform yang mengintegrasikan Hexagon NPU, CPU, GPU, dan Qualcomm Sensing Hub untuk menangani berbagai tugas AI secara efisien. Hexagon NPU bekerja untuk mengurangi beban CPU dan GPU, memastikan fitur AI seperti terjemahan real-time dan peningkatan foto otomatis berjalan tanpa mengorbankan performa.
Keunggulan lain dari Snapdragon 8 Elite adalah sistem keamanan berbasis hardware yang mengenkripsi data pengguna saat AI digunakan untuk tugas-tugas pribadi.
Dengan arsitektur CPU Oryon core, Snapdragon 8 Elite juga menghadirkan peningkatan performa dan efisiensi dibandingkan generasi sebelumnya.
Google Tensor G4
Google lebih fokus pada pengalaman AI dibandingkan performa mentah dengan Tensor G4, yang digunakan pada seri Pixel 9.
Chip ini dikembangkan bersama DeepMind untuk mengoptimalkan pemrosesan model AI di perangkat, termasuk fitur multimodal Gemini Nano, yang memungkinkan pemrosesan input dari teks, gambar, dan suara secara bersamaan.
Meski tidak memiliki TOPS setinggi pesaingnya, Tensor G4 dirancang untuk bekerja secara optimal dengan perangkat lunak Google, memberikan pengalaman AI yang lebih responsif.
MediaTek Dimensity 9400
MediaTek menghadirkan Dimensity 9400, chip AI paling ambisiusnya yang, secara teori, lebih unggul dibanding pesaing.
Chip ini memiliki lebih dari 50 TOPS, menjadikannya salah satu chip AI paling bertenaga. Dengan 8th Gen NPU, Dimensity 9400 menjadi yang pertama mendukung on-device LoRA training dan pembuatan video AI berkualitas tinggi.
MediaTek juga memperkenalkan Dimensity Agentic AI Engine (DAE), yang memungkinkan aplikasi AI berinteraksi lebih dinamis dengan perangkat lunak dan layanan cloud pihak ketiga.
Sayangnya, penggunaan Dimensity 9400 masih terbatas pada merek seperti Vivo, Oppo, dan Xiaomi, sehingga belum mendapatkan kepercayaan yang luas di segmen flagship global.
BACA JUGA:
Saat ini, AI di smartphone masih lebih banyak digunakan untuk peningkatan fitur di latar belakang dibandingkan revolusi besar dalam pengalaman pengguna.
Snapdragon 8 Elite dan Tensor G4 menawarkan pengalaman AI yang lebih terlihat dalam penggunaan sehari-hari.
Apple A18 Pro dan MediaTek Dimensity 9400 lebih fokus pada peningkatan performa AI secara keseluruhan.
Ke depannya, perkembangan perangkat lunak akan menjadi kunci utama dalam memaksimalkan kemampuan AI di smartphone.