JAKARTA - Sebagai upaya mendukung pertumbuhan talenta digital di Indonesia, Kementerian Ekonomi Kreatif mengatakan akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kementerian Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Karena menurut Wakil Kementrian Ekraf Irene Umar, untuk membangun dan menciptkan ekosistem digital yang kuat harus ada sinergi dengan berbagai Kementerian/Lembaga terkait lainnya.
"Bukan hanya Kementerian Ekraf saja yang bisa bergerak sendiri. Sebenarnya sudah siap ngobrol sih (dengan Kemkomdigi). Karena kita harus mengarahkan langkahnya kita. Ada Komdigi, ada Kementerian Ekraf, dan juga ada Kementerian Teknologi. Itu kita bertiga harus berjalan bareng," kata Irene Ketika dijumpai di kawasan Jakarta pada Kamis, 20 Februari.
Selain itu, Kementerian Ekraf dengan subsector lain yang ada di Kementerian tersebut juga akan lebih menguatkan misinya, yang berkaitan dengan teknologi terbarukan seperti kecerdasan buatan (AI) dan blockchain.
Tapi, Irene menjelaskan, salah satu program konkret yang telah berjalan dari Kemenekraf untuk mendorong talenta digital adalah “Emak-Emak Metik” atau “Emak-Emak Melek Teknologi.”
BACA JUGA:
Irene menyatakan bahwa program ini dirancang untuk memberdayakan perempuan, khususnya ibu rumah tangga dan orang tua tunggal, agar memiliki keterampilan digital yang bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Karena kalau misalnya kita hanya berhubungan dengan teman-teman yang sudah di level universitas, what's gonna happen to those yang tidak bisa masuk ke universitas? Kemudian juga, what happened to the single moms? What happened to the parents yang harus stay at home? Maka dari itu kita mulai dengan kekuatan emak-emak metik yang sudah berjalan," tuturnya.
Sejak Desember tahun lalu, program ini telah diterapkan di lebih dari enam kota, dan pada tahun ini ditargetkan akan diperluas ke sekitar 40 kota di seluruh Indonesia.