Bagikan:

JAKARTA - Harga XRP (Ripple) mengalami kenaikan sekitar 5% pada Senin, 20 Januari, seiring dengan pengumuman Presiden AS Donald Trump yang menunjuk Mark Uyeda sebagai Ketua Sementara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Keputusan ini memberi angin segar bagi komunitas kripto, dengan banyak yang berharap bahwa kebijakan pro-kripto dari Uyeda bisa berdampak positif bagi pasar XRP.

XRP mencatatkan aktivitas pembelian yang meningkat di pasar spot dan produk investasi, dipicu oleh harapan bahwa SEC mungkin akan menghentikan banding terhadap Ripple setelah pengunduran diri Gary Gensler sebagai Ketua SEC.

Mark Uyeda, yang dikenal sebagai pengkritik keras pendekatan SEC terhadap industri aset digital, dianggap lebih mendukung regulasi yang jelas dan ramah terhadap kripto. Pengumuman ini menambah optimisme di kalangan investor kripto, terutama mereka yang tertarik dengan XRP.

Data dari CoinShares menunjukkan bahwa produk investasi XRP mencatatkan aliran masuk bersih sebesar 31 juta Dolar AS (Rp506 miliar) pada tahun ini, menjadi awal yang kuat. Secara keseluruhan, aliran masuk XRP sejak pertengahan November 2024 telah mencapai 484 juta Dolar AS (Rp7,8 triliun), meskipun tanpa keterlibatan investor dari AS. Ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap XRP di pasar internasional.

Peningkatan aliran masuk ini juga memunculkan spekulasi bahwa jika ETF XRP disetujui oleh SEC, produk tersebut bisa menarik dana sebesar 4,3 miliar Dolar AS (Rp70,1 triliun) hingga 8,4 miliar Dolar AS (Rp137 triliun) dalam enam hingga dua belas bulan pertama peluncurannya. Keberhasilan ETF XRP diprediksi dapat membawa XRP ke level yang lebih tinggi, meningkatkan minat investor lebih jauh.

Selama 24 jam terakhir, transaksi besar atau whale transactions XRP mengalami lonjakan signifikan, menunjukkan meningkatnya aktivitas dari whale. Meski ada sedikit penurunan harga XRP sempat menyentuh di bawah 3 Dolar AS (Rp48.960), pasar kripto mulai kembali menunjukkan kepercayaan diri.