JAKARTA – Fitur Apple Intelligence ternyata belum mampu mendorong pengguna untuk melakukan pembaruan ke iPhone 16, menurut analis Apple terkenal, Ming-Chi Kuo. Berdasarkan survei rantai pasokan, Kuo menyebutkan bahwa Apple Intelligence belum menjadi alasan utama pengguna untuk meningkatkan perangkat mereka.
Kuo menjelaskan bahwa jeda waktu antara pengenalan Apple Intelligence pada Juni 2024 dan peluncurannya yang baru dimulai setelah iPhone 16 dirilis pada September menjadi faktor penyebab utama. Selain itu, daya tarik Apple Intelligence juga menurun secara signifikan dibandingkan layanan berbasis cloud seperti ChatGPT.
Saat ini, tidak ada indikasi bahwa Apple Intelligence akan berkontribusi pada pendapatan layanan Apple. CEO Apple, Tim Cook, pada Desember lalu menyatakan bahwa Apple belum pernah membahas rencana untuk mengenakan biaya atas penggunaan Apple Intelligence. Namun, menurut Mark Gurman dari Bloomberg, Apple mungkin akan mulai mengenakan biaya pada 2027 atau setelahnya, meskipun hal ini masih belum pasti.
Kuo menambahkan bahwa meskipun Apple Intelligence memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan, saat ini tidak ada bukti bahwa fitur tersebut akan berdampak signifikan pada siklus penggantian perangkat keras atau bisnis layanan Apple.
"Apple perlu berhati-hati terhadap potensi risiko penurunan yang diakibatkan oleh optimisme pasar sebelumnya yang berlebihan," ujar Kuo.
BACA JUGA:
Implementasi Fitur yang Terlambat
Apple Intelligence menjadi sorotan utama dalam iOS 18, tetapi ketika iPhone 16 diluncurkan pada September, fitur ini belum tersedia. Fitur seperti Writing Tools dan kemampuan lainnya baru hadir melalui pembaruan pertama iOS 18 pada Oktober. Sementara itu, fitur Image Playground dan Genmoji baru dirilis pada Desember.
Masih ada fitur Apple Intelligence yang belum diimplementasikan, termasuk perubahan besar pada Siri yang dikabarkan akan hadir pada April mendatang.
Survei pada Desember 2024 menunjukkan bahwa banyak pengguna iPhone merasa Apple Intelligence belum menambah nilai signifikan pada pengalaman mereka. Namun, sentimen ini berpotensi berubah seiring dengan perkembangan dan kematangan fitur tersebut di masa depan.